Berita Baubau

Komunitas Baubau Gaungkan Pesan Damai Lewat Kemah dan Pentas Pulau Biru Oktober 2025 Pantai Lakeba

Pulau Biru, pentas seni dan kemah literasi tentang ruang damai akan digelar di Pantai Lakeba, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Istimewa
POSTER - Poster Pulau Biru kemah dan pentas seni yang bakal digelar di Pantai Lakeba, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada 25-26 Oktober 2025 mendatang. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,BAUBAU - Pulau Biru, pentas seni dan kemah literasi tentang ruang damai akan digelar di Pantai Lakeba, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pantai Lakeba meruapakan destinasi wisata di Kelurahan Katobengke, Kecamatan Betombari.

Pantai ini berjarak 9,1 kilometer dari Pantai Nirwana Kelurahan Sula, Betoambari, atau menempuh perjalanan sekira 19 menit mengendarai motor atau mobil. 

Juga berjarak 4,5 kilometer dari Bandara Betoambari Jalan Dayanu Ikhsanuddin, Katobengke, Kecamatan Betoambari, dapat ditempuh selama 11 menit menggunakan motor atau mobil.

Kemah literasi melibatkan pegiat seni dan literasi bakal berlangsung 25-26 Oktober 2025 mendatang.

Pulau Biru merupakan tajuk yang diambil untuk mewujudkan ruang damai serta membawa isu kemandirian kolektif di Kota Baubau.

Penggagas, Minke mengungkapkan ruang damai dianggap sebagai harapan yang layak diperjuangkan terutama mengenai kemandirian.

Baca juga: Bumikan Kabanti, Komunitas Budaya di Baubau Bakal Tampilkan di Benteng Keraton Buton, Bus, dan Kapal

“Misi kami sebenarnya ingin memiliki ruang situasi damai dengan beragam aktivitas teman-teman mulai dari seni rupa, menulis dan seni lainnya,” ungkapnya kepada TribunnewSultra.com, Selasa (7/10/2025).

Kata dia, Pulau Biru memiliki design tanpa perintah terpusat atau aturan yang ditaati melainkan dibangun untuk kolektif komunitas masing-masing.

Sebelum sampai ke kegiatan puncak, Pulau Biru berlayar dari dermaga ke dermaga lainnya.

“Dermaga adalah istilah lokasi pertemuan untuk pengabadian gagasan ide dan pesan-pesan damai,” tambahnya.

Dermaga terus digaungkan ke berbagai wilayah hingga malam puncak nantinya, bahkan perjalanan mereka sudah sampai ke Kabupaten Buton Selatan.

Pada malam puncak pihaknya menyebut akan ada pertunjukan monolog, musik, tari, live painting, seni grafis, instalasi dan aktivitas kemah seperti biasanya yakni masak, bernyanyi dan hal hal seru lainnya.

“Kunjungan kami ke dermaga juga adalah bentuk keakraban yang hendak dibangun sebelum camp, sebab kami berharap Pulau Biru menjadi palka yang dapat menampung aktivitas,” ujarnya.

Baca juga: Bedah Buku Sejarah dan Budaya Buton dalam Diaspora Nusantara, Disperpusip Kenalkan Etnis Sultra

Menurutnya, kata damai memang terdengar seperti khayalan jika melihat dari situasi saat ini, namun tetap layak untuk digaungkan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved