Di sana, dia kaget melihat hasil scan kulit wajahnya yang diperlihatkan oleh dokter.
"Saya dikasih lihat di layar, mukaku ngeri sekali kayak pori-porinya membesar, dokter bilang karena merkuri," jelasnya.
Diketahui, penyebab wajahnya memerah hingga terasa terbakar dikarenakan produk skincare yang digunakan mengandung merkuri.
Untuk berobat, Tini harus merogoh kocek Rp700 ribuan untuk mendapatkan obat dari sang dokter.
"Pas pake obat dari dokter rasanya muka dingin sekali, lama-lama membaikmi muka, flek hitam juga akhirnya pudar," katanya.
Dia mengatakan, sejak saat itu dia lebih selektif menggunakan produk kecantikan baik skincare maupun kosmetik.
Baca juga: Waspada Efek Samping Skincare Mengandung Merkuri, Dokter Kecantikan Kendari Beber Ciri dan Bahayanya
"Janganmi coba-coba, lebih baik beli bedak-bedak yang terdaftar BPOM, biar dikasih gratis saya pilih-pilih juga," ujarnya.
Diwawancarai terpisah, Dokter Kecantikan Kendari, Dokter Liya mengungkapkan, penggunaan produk berbahan merkuri mempunyai efek jangka pendek dan panjang.
Efek jangka pendek bagi pengguna skincare mengandung merkuri ini adalah mengalami iritasi pada wajah.
"Biasanya terjadi iritasi, jadi menyebabkan kemerahan karena ada pengelupasan (kulit) secara terus menerus," ucapnya.
Lalu, munculnya urat-urat merah atau disebut telangiektasia juga merupakan efek samping pengguna skincare tersebut.
"Yang ketiga, bisa menyebabkan kerusakan bagi kulit yang memberikan gambaran pada pasien mudah berjerawat," jelas dia.
Sedangkan efek jangka panjangnya, bisa menyebabkan kerusakan otak, saraf, hingga ginjal.
"Kenapa? Karena merkuri ini ditetapkan sebagai produk berbahaya karena dia bisa diserap oleh tubuh kita lewat pembuluh darah," tutupnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)