Wawancara Khusus Tribunnews Sultra

Menelisik Aktivitas Bandara Haluoleo Kendari saat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024, Program dan Harapan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wawancara khusus terkait jasa transportasi udara saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 di Bandara Haluoleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tantangan untuk sampai stuck, crowded di daerah pelaporan, check in, atau pada saat datang mengurai saja.

Baca juga: Video Viral Gerombolan Pemotor Serang Warga di Jalan Pemuda Kolaka Sulawesi Tenggara, Terekam CCTV

Karena kami membuka ruang sebesar-besarnya untuk memberikan layanan, tidak terkecuali yang difabel dan manula.

Mungkin kekurangan dari pelayanan publik terkait fasilitas ya kami maklum, itu menjadikan bagian dari PR yang harus kami benahi.

Mungkin di masa peak season, kok fasilitas ini belum terbereskan? Ya itulah kendala-kendala yang memang harus kita lebih trigger lagi, lebih cepat.

5. Bagaimana pihak Bandara Halu Oleo Kendari menyikapi berbagai tantangan dengan sigap?

Jadi kita kembali ke ruhnya dulu.

Bandar Udara adalah pelayanan tempat di situ ada pendaratan, pesawat, pengaturan penumpang datang dan pergi, dan segala sesuatunya di situ.

Saya selalu berprinsip mengelompokkan, saya selaku kepala kantor atau yang diamanahkan untuk menjalankan suatu roda organisasi di Bandara, saya membagi tiga klasifikasi penting.

Pertama, pelayanan keselamatan dan keamanan penerbangan, pelayanan publik, dan pelayanan peningkatan kapasitas.

Kalau berbicara tentang pelayanan keselamatan dan keamanan, berarti melibatkan lagi stakeholder yang lain.

Berbicara peningkatan kapasitas, juga melibatkan maskapai, operator, atau yang beroperasi nantinya di situ.

Terus layanan publik itu kembali lagi, seperti yang Mbak bilang tadi AC nya bagaimana, standar yang ditetapkan dalam layanan seperti suhu minimal 24 derajat.

Semakin banyak orang berarti penyesuaian suhu, lampu penerangan, layanan toilet, hal-hal kecil seperti keberhasilan, kebutuhan makan dan minumnya tersedia.

Sebetulnya dari segi internal Bandara sendiri, apa yang saya terapkan, kita bekerja pasti dengan SOP.

Baca juga: Asal Usul Kebaya Gaya Wanita Indonesia Sejak Abad ke-15, Adaptasi dari Tiongkok, Fase Perubahan Era

Saya tinggal meminta keterangan pada Kepala Seksi, apa kendalanya, apa yang sudah anda laksanakan, baru kita evaluasi bersama.

Jadi semuanya berjalan sesuai dengan SOP yang saya buat, tidak kalah penting juga terus bermitra dengan stakeholder TNI Polri dalam hal khusus angkutan Lebaran.

Supaya aman dan nyaman bisa tercipta.

6. Apa saja program Bandara Halu Oleo Kendari? Apakah ada hal baru di 2024?

Untuk masyarakat dan penggunaan jasa ketahui, Bandar Udara atau UPBU Halu Oleo Kendari ini sebenarnya statusnya sudah mengarah ke BLU.

Itu yang baru, BLU atau Badan Layanan Umum. Secara harafiah bukan berorientasi pada profit seperti Angkasapura.

Bandara Haluoleo Kendari memang bukan satu-satunya Bandara yang ada di Sultra, ada Sugimanuru Muna, ada Betoambari Bau-Bau Buton, ada Matahora Wakatobi, ada Sangia Nibandera Kolaka.

Tapi bandara yang Kelas 1, Bandara yang sebagai pintu masuk Sultra ya adanya di Halu Oleo Kendari.

Potensi itu yang kita ambil. Apalagi potensi daerah seperti pertambangan, perkebunan, kelautan, produk perikanannya luar biasa.

Makanya kargo juga bertumbuh pesat, masuk dan keluar dari Bandara Halu Oleo Kendari, yang mana sekarang dioperasikan PT Rimbun Air sama PT Trigana Air Services.

Baca juga: Suasana Bandara Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara saat Mudik H-5 Lebaran Idul Fitri 2024

Nah setelah kami dinyatakan sebagai BLU, berarti mindset kita bekerja harus lebih tinggi dari hal segi layanan.

Mudah-mudahan ke depan programnya Bandara-Bandara yang belum terlayani oleh pesawat udara itu bisa kita kolaborasi untuk terus menjembataninya.

Apapun, dari Kendari bisa ke Wakatobi kembali yang tadinya sudah ada penerbangan, mungkin direct ke Bau-BauBau-Bau atau ke Raha, walaupun dulu sudah pernah ada.

Seperti daerah-daerah lain itu kan hidup tuh provinsi kabupaten-kabupaten.

Dalam waktu dekat pihak Pelita Air sudah coba buka pemesanan di online, per tanggal 24 itu ada maskapai baru yang akan beroperasi lagilagi membuka rute di Kendari.

7. Berapa banyak penerbangan dalam sehari?

Berbicara penerbangan berarti berbicara operator atau maskapai ya, salah satunya Lion Group.

Di Lion Group ada Super Air Jet, ada Lion Air sendiri, ada Batik Air.

Terus di kelompok Garuda, ada City Link, itu sementara yang beroperasi di luar cargo yang unschedule.

Rata-rata sih kalau berbicara pergerakan datang dan pergi, kemarin sempat di H-4 dan H-5 itu sampai 30 pergerakan pesawat dalam satu hari.

Kalau normal itu bertotal sampai 22 pergerakan pesawat dalam satu hari.

8. Apa harapan untuk Bandara Haluoleo?

Kalau saya rangkum statemen saya dari awal, pertama, Bandara harus lebih baik dari sekarang.

Harapannya ya masyarakat pengguna lebih cerdas menggunakan jasa transportasi udara, begitu juga personelnya harus lebih responsifresponsif, adaptif, dan inovatif.

Kedua, harapannya layanan kita harus bisa lebih besar, bisa memberikan kontribusi ke Bandara-Bandara Kabupaten sekitar.

Jadikan ujung tombak sebagai mentor, bisa menghidupkan kembali Bandara-Bandara Kabupaten yang punya potensi daerah.

Terakhir, Bandara Halu Oleo Kendari bisa menjadi embarkasi haji, menjadi Bandara Internasional satu-satunya di Sultra.

Untuk diketahui, wawancara eksklusif ini dapat disaksikan selengkapnya dalam program Tribun Corner yang tayang pada 17 April 2024 di Channel YouTube TribunnewsSultra.com.(*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)