TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah wawancara khusus terkait jasa transportasi udara saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 di Bandara Haluoleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Bersama Kepala Bandara Haluoleo Kendari, Sarmin pertama-tama menceritakan awal mula berkarir di Bandar Udara yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sultra.
Pada tahun 1991, Sarmin bergabung bersama insan perhubungan sebagai Teknisi Penerbangan berlisensi Air Traffic Controller.
Lalu tahun 2012, terbentuk Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang dikenal dengan AirNav.
Baca juga: Update Jumlah Penumpang Bandara Haluoleo Kendari Sultra, Terjadi Lonjakan H+3 Idul Fitri 2024
Dari situ, Sarmin diberikan pilihan untuk bergabung di AirNav atau di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Memilih berkarir di Bandara, dirinya pun ditunjuk sebagai Kepala Satuan Kerja Bandara Matahora, Kabupaten Wakatobi, Sultra tahun 2013.
6 tahun kemudian, Sarmin berpindah ke Bandara Arung Palakka, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Tak sampai setahun bergabung di Bandara Bone, Sarmin mendapatkan promosi ke Bandara Kelas 2.
Berhasil dipromosikan, dirinya kembali berkarir di wilayah Sulawesi tepatnya di Bandara Kasiguncu, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Tidak sampai di situ, Sarmin akhirnya melanglang buana keluar Sulawesi dengan bergabung di Bandara Cut Nyak Dhien, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
Kurang lebih 3 tahun berkarir dan berkarya di Bandar Udara Aceh, dia kembali mendapatkan promosi.
Baca juga: Kepala Bandara Haluoleo Kendari Prediksi Puncak Arus Balik 14 April 2024, Jumlah Penumpang Meningkat
Kini, Sarmin diamanatkan sebagai Kepala Kantor Badan Layanan Umum (BLU) Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas 1 Halu Oleo Kendari mulai tahun ini.
Perdana sebagai Kepala Bandara Halu Oleo Kendari di awal bulan Maret 2024, Sarmin tentu ikut memantau perjalanan penumpang pada saat arus mudik dan arus balik.
Untuk itu, TribunnewsSultra.com berkesempatan mewawancaraiSarmin secara eksklusif di Kantor pada Rabu (17/04/2024).
1. Seperti apa antusias mudik Lebaran tahun 2024 melalui jalur udara?
Secara garis besar kalau saya bandingkan dengan tahun sebelumnya (2023) saya lihat peningkatan dari 2023.
Tahun 2023 kan recovery dari Covid-19, jadi kalau saya mendata sih antara 15 sampai 20 persen terjadi peningkatan baik pergerakan pesawat maupun penumpang.
Jadi, animo saya rasa (berasal dari) tingkat sosial masyarakat, kepentingan, Kendari juga banyak investor di dalamnya seperti tenaga asing dan lain sebagainya.
Itulah jumlah penumpang dan pesawat yang beroperasi kami kalkulasikan, yang kami laporkan dalam Posko Angkutan Lebaran, yaitu peningkatannya 15 sampai 20 persen.
Berarti animonya pada saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 kemarin sangat meningkat.
2. Pada saat kapan Bandara Halu Oleo Kendari mulai mempersiapkan arus mudik Lebaran?
Secara umum Posko Terpadu Angkutan Lebaran (Angleb) 1445 H/2024 M, kami ditetapkan oleh pusat dulu ya.
Jadi setelah Bapak Menteri Perhubungan dengan stakeholder yang lain menetapkan mulai H-7 Lebaran atau 3 April sampai 18 April 2024.
Kami juga sudah menyiapkan posko karena Bandara Halu Oleo Kendari adalah bagian dari sasaran pantauan monitoring nasional dari 51 Bandara Internasional maupun domestik.
Berbeda dengan Bandara lain (yang data angkutan Lebaran) untuk keposkoan internal, sedangkan kami dipantau secara nasional.
Mulai dari monitoring pergerakan, arus penumpang, atau hal-hal lain kejadian di luar konteks pelayanan.
Baca juga: Penumpang di Bandara Haluoleo Kendari 5 Ribu Lebih per 7 April 2024, Bakal Meningkat Jelang Lebaran
Untuk itu yang kita siapkan kolaborasi, koordinasi dengan stakeholder, mitra, ataupun pemangku kepentingan baik dari SAR, Forkopimda, TNI Polri.
Dan kami juga diundang oleh Gubernur, pemerintah daerah ya, maupun di Polda kemarin kita ikuti untuk menyatukan visi misi.
Setelah kita klik untuk menyiapkan semua perangkatnya, personel, koordinasinya, sampai fungsi komandonya siapa jika terjadi hal-hal di luar konteks pelayanan.
Baru kami menetapkan untuk keposkoan itu di mulai.
3. Adakah perbandingan tantangan yang tidak seimbang antara arus mudik dengan arus balik?
Saya rasa kalau perbandingan tantangannya apasih yang membedakan arus balik dan mudik itu.
Sebenarnya kalau kita berbicara arus mudik, jadi kita harus bedakan dulu transportasi dengan masuknya satu kota atau migran.
Seperti Jakarta, arus baliknya berarti menambah jumlah masyarakat Jakarta yang masuk.
Itu sacara data ya kita baca.
Kalau transportasi saya rasa sama, arus mudiknya orang berangkat juga sama layanannya dengan yang kita berikan dengan arus balik.
Jadi nggak ada yang lebih spesifik, yang lebih khusus, strata pelayanan kami ya strata keselamatan keamanan penerbangan.
Sesuai dengan motto Dirjen Penerbangan Udara yaitu Selamanya: Selamat, Aman, dan Nyaman.
Jadi sama saja, arus berangkat atau arus mudik dan arus balik, layanannya sama, kapasitasnya sama.
4. Apasih kendala dan tantangan yang dihadapi oleh teman-teman dari Bandara Halu Oleo Kendari di momentum arus mudik ataupun arus balik?
Kalau kita bicara secara teknis, kendalanya di cuaca sebenarnya.
Untuk kelancaran, ketepatan waktu pesawat terganggu karena adanya delay time karena faktor cuaca atau weather reason ya.
Kendari kan curah hujannya turun setiap sore, itu salah satunya.
Hal-hal yang personal saya rasa nggak ada, sampai saat ini saya terus monitor apakah ada keluhan atau komplain dari para pengguna jasa.
Saya rasa juga berjalan mengalir begitu saja, aman, lancar.
Tantangan untuk sampai stuck, crowded di daerah pelaporan, check in, atau pada saat datang mengurai saja.
Baca juga: Video Viral Gerombolan Pemotor Serang Warga di Jalan Pemuda Kolaka Sulawesi Tenggara, Terekam CCTV
Karena kami membuka ruang sebesar-besarnya untuk memberikan layanan, tidak terkecuali yang difabel dan manula.
Mungkin kekurangan dari pelayanan publik terkait fasilitas ya kami maklum, itu menjadikan bagian dari PR yang harus kami benahi.
Mungkin di masa peak season, kok fasilitas ini belum terbereskan? Ya itulah kendala-kendala yang memang harus kita lebih trigger lagi, lebih cepat.
5. Bagaimana pihak Bandara Halu Oleo Kendari menyikapi berbagai tantangan dengan sigap?
Jadi kita kembali ke ruhnya dulu.
Bandar Udara adalah pelayanan tempat di situ ada pendaratan, pesawat, pengaturan penumpang datang dan pergi, dan segala sesuatunya di situ.
Saya selalu berprinsip mengelompokkan, saya selaku kepala kantor atau yang diamanahkan untuk menjalankan suatu roda organisasi di Bandara, saya membagi tiga klasifikasi penting.
Pertama, pelayanan keselamatan dan keamanan penerbangan, pelayanan publik, dan pelayanan peningkatan kapasitas.
Kalau berbicara tentang pelayanan keselamatan dan keamanan, berarti melibatkan lagi stakeholder yang lain.
Berbicara peningkatan kapasitas, juga melibatkan maskapai, operator, atau yang beroperasi nantinya di situ.
Terus layanan publik itu kembali lagi, seperti yang Mbak bilang tadi AC nya bagaimana, standar yang ditetapkan dalam layanan seperti suhu minimal 24 derajat.
Semakin banyak orang berarti penyesuaian suhu, lampu penerangan, layanan toilet, hal-hal kecil seperti keberhasilan, kebutuhan makan dan minumnya tersedia.
Sebetulnya dari segi internal Bandara sendiri, apa yang saya terapkan, kita bekerja pasti dengan SOP.
Baca juga: Asal Usul Kebaya Gaya Wanita Indonesia Sejak Abad ke-15, Adaptasi dari Tiongkok, Fase Perubahan Era
Saya tinggal meminta keterangan pada Kepala Seksi, apa kendalanya, apa yang sudah anda laksanakan, baru kita evaluasi bersama.
Jadi semuanya berjalan sesuai dengan SOP yang saya buat, tidak kalah penting juga terus bermitra dengan stakeholder TNI Polri dalam hal khusus angkutan Lebaran.
Supaya aman dan nyaman bisa tercipta.
6. Apa saja program Bandara Halu Oleo Kendari? Apakah ada hal baru di 2024?
Untuk masyarakat dan penggunaan jasa ketahui, Bandar Udara atau UPBU Halu Oleo Kendari ini sebenarnya statusnya sudah mengarah ke BLU.
Itu yang baru, BLU atau Badan Layanan Umum. Secara harafiah bukan berorientasi pada profit seperti Angkasapura.
Bandara Haluoleo Kendari memang bukan satu-satunya Bandara yang ada di Sultra, ada Sugimanuru Muna, ada Betoambari Bau-Bau Buton, ada Matahora Wakatobi, ada Sangia Nibandera Kolaka.
Tapi bandara yang Kelas 1, Bandara yang sebagai pintu masuk Sultra ya adanya di Halu Oleo Kendari.
Potensi itu yang kita ambil. Apalagi potensi daerah seperti pertambangan, perkebunan, kelautan, produk perikanannya luar biasa.
Makanya kargo juga bertumbuh pesat, masuk dan keluar dari Bandara Halu Oleo Kendari, yang mana sekarang dioperasikan PT Rimbun Air sama PT Trigana Air Services.
Baca juga: Suasana Bandara Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara saat Mudik H-5 Lebaran Idul Fitri 2024
Nah setelah kami dinyatakan sebagai BLU, berarti mindset kita bekerja harus lebih tinggi dari hal segi layanan.
Mudah-mudahan ke depan programnya Bandara-Bandara yang belum terlayani oleh pesawat udara itu bisa kita kolaborasi untuk terus menjembataninya.
Apapun, dari Kendari bisa ke Wakatobi kembali yang tadinya sudah ada penerbangan, mungkin direct ke Bau-BauBau-Bau atau ke Raha, walaupun dulu sudah pernah ada.
Seperti daerah-daerah lain itu kan hidup tuh provinsi kabupaten-kabupaten.
Dalam waktu dekat pihak Pelita Air sudah coba buka pemesanan di online, per tanggal 24 itu ada maskapai baru yang akan beroperasi lagilagi membuka rute di Kendari.
7. Berapa banyak penerbangan dalam sehari?
Berbicara penerbangan berarti berbicara operator atau maskapai ya, salah satunya Lion Group.
Di Lion Group ada Super Air Jet, ada Lion Air sendiri, ada Batik Air.
Terus di kelompok Garuda, ada City Link, itu sementara yang beroperasi di luar cargo yang unschedule.
Rata-rata sih kalau berbicara pergerakan datang dan pergi, kemarin sempat di H-4 dan H-5 itu sampai 30 pergerakan pesawat dalam satu hari.
Kalau normal itu bertotal sampai 22 pergerakan pesawat dalam satu hari.
8. Apa harapan untuk Bandara Haluoleo?
Kalau saya rangkum statemen saya dari awal, pertama, Bandara harus lebih baik dari sekarang.
Harapannya ya masyarakat pengguna lebih cerdas menggunakan jasa transportasi udara, begitu juga personelnya harus lebih responsifresponsif, adaptif, dan inovatif.
Kedua, harapannya layanan kita harus bisa lebih besar, bisa memberikan kontribusi ke Bandara-Bandara Kabupaten sekitar.
Jadikan ujung tombak sebagai mentor, bisa menghidupkan kembali Bandara-Bandara Kabupaten yang punya potensi daerah.
Terakhir, Bandara Halu Oleo Kendari bisa menjadi embarkasi haji, menjadi Bandara Internasional satu-satunya di Sultra.
Untuk diketahui, wawancara eksklusif ini dapat disaksikan selengkapnya dalam program Tribun Corner yang tayang pada 17 April 2024 di Channel YouTube TribunnewsSultra.com.(*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)