Perlawanan Dosen UIN Solo Wahyu Dian Silviani Sebelum Meninggal Dibunuh Kuli Bangunan di Sukoharjo

Penulis: Risno Mawandili
Editor: Aqsa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus pembunuhan dosen UIN Solo Wahyu Dian Silviani (34) yang ditemukan meninggal dunia di Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, akhirnya terungkap. Dosen Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Solo) itu ternyata dibunuh kuli bangunan, Dwi Feriyanto, alias D.

Setelah melakukan aksinya membunuh korban, D kemudian membuang pisau tersebut.

Pelaku membuang pisau tersebut ke sungai di kawasan Blimbing, Gatak, Sukoharjo.

Selain itu, dia juga membakar baju miliknya yang terkena bercak darah untuk menghilangkan barang bukti.

“Dibakarnya (baju) disekitar lokasi TKP,” ujar AKBP Sigit dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunSolo.com.

Motif Sakit Hati

Baca juga: Drama CLBK Kasus Pembunuhan Sadis Istri Suruh Selingkuhan Bunuh Suami di Bombana, Motif, Kronologi

Lantas apa motif kuli bangunan Dwi Feriyanto alias D membunuh korban dosen UIN Solo Wahyu Dian Silviani?

Motif kasus pembunuhan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, itupun diungkap kepolisian.

Pembunuhan tersebut dilakukan Dwi yang bekerja membangun dan merenovasi rumah korban.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, mengatakan, motif pelaku tega membunuh korban lantaran sakit hati.

Pelaku mengatakan, korban menilai hasil kerja D jelek.

Pelaku pun sakit hati dan merencanakan untuk membunuh korban.

“Merasa dendam, lalu pelaku melampiaskan dendamnya itu dengan menghabisi nyawa korban,” jelasnya.

Selain sakit hati, D juga ingin menguasai harta korban.

Baca juga: Istri Diduga Bunuh Suami Usai Ketahuan Selingkuh Sama Pamannya, Pernah Dipergoki Bugil Bareng

“Pelaku mengambil HP, laptop, dan uang korban,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan pelaku, rasa sakit hati tersebut bermula saat korban meninjau rumah miliknya.

Halaman
1234