Berita Buton Utara

Oknum Polisi di Buton Utara Bantah Aniaya Pacar Hamil hingga Keguguran: Mungkin Lemah Kandungannya

Penulis: Laode Ari
Editor: Risno Mawandili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oknum polisi yang bertugas di Polres Buton Utara (Butur) berinisial Briptu MS membantah menganiaya pacarnya yang hamil hingga keguguran.

"Setelah dia layangkan pukulan sama saya waktu saya ke kosnya. Pas dipukul saya di situ perutku sakit dan kram, tidak lama keluar bercak darah. Nanti subuhnya baru saya keguguran," urai N.

"Pas saya keguguran, dia cuman temani saya di situ sampe keluar itu janin, dia ambil baru buang dikloset," sambungnya menjelaskan.

Korban masih merasakan sakit usai keguguran.

Karena itu, keluarga korban menyadari apa yang telah terjadi.

"Tanggal 24 waktu di rumah, saya pendarahan lagi. Di situ baru diketahui sama orangtuaku," tutur N.

Baca juga: Beredar Video Siswa dan Guru SD di Kendari Joget Dugem saat Perpisahan Peserta Didik

Orangtua korban lantas memanggil Brptu MS karena hubungan pacaran keduanya telah diketahui pihak keluarga.

Ketika bertemu orangtua korban, Briptu MS mengaku akan bertanggung jawab. Dia akan menikahi korban setelah lebaran Idulfitri 2023.

"Dia datang bertemu orangtuaku sama-sama kepala desa. Di situ dia mengaku tapi minta waktu. Dia siap bertanggungjawab dan berjanji akan menikahi saya selesai lebaran idulfitri," ungkap N.

Namun, setlah beberapa minggu, Briptu MS tidak lagi memberikan kepastian menikahi korban.

Alsanya, menurut korban, karena orangtua Briptu MS tidak merestui hubungan mereka.

"Saya tanya katanya dia harus mengurus pindah domisili dulu dan dia diancam sama orangtuanya kalau mau nikahi saya," kata N.

"Dia bilang juga laporkan saja saya di Polres, dia sudah malas urus itu katanya supaya adil," imbuhnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)