"Lebih tinggi dari itu maka risiko tinggi terjadi kerusakan pendengaran dan gangguan perkembangan lebih lanjut," terang dokter yang berpraktik di RS di Jakarta Selatan ini.
Lebih lanjut, bayi berusia di bawah dua bulan juga rentan mengalami perdarahan di otaknya.
Ada banyak faktor yang penyebabnya hal itu, termasuk benturan atau hentakan.
Karena itu Denta mengingatkan, orangtua untuk menjauhkan suara-suara keras seperti petasan dari pendengan bayi.
Selain itu, bayi juga dilarang untuk diajak pergi konser maupun nonton di bioskop.
"Kecuali konser/crowd dan filmnya maen di rentang suara 50-60 dB," ungkap dokter Denta.
Dikutip dari Surya.co.id, bayi asal Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik tersebut menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (27/4/2023) pukul 10.00 Wib.
N sudah enam hari menjalani perawatan.
Mata sebelah kanannya tertutup, lidahnya menjulur ke atas usai mendengar suara petasan yang meledak kencang pada Sabtu (22/4/2023) lalu.
Akibat peristiwa itu keluarga kehilangan nyawa bayinya hingga berbuntut panjang.
Kini, keluarga bayi tersebut, berencana melaporkan T penyulut petasan yang menyebabkan bayi mungil itu meninggal dunia.
(Surya.co.id/TribunnewsSultra.com/Desi Triana/Tribunnews.com)