Suasana rumah duka menyelimuti keluarga bayi malang tersebut. Sang ayah berada di dalam kamar.
Sang ibu berusaha ditenangkan sanak famili. Kepergian N begitu cepat.
Nufus mengatakan, T bukan sekali dua kali menyalakan petasan.
Tetangga yang memiliki balita sampai diungsikan karena T yang usianya hampir setengah abad itu menyalakan petasan berukuran besar.
Hingga akhirnya petasan berukuran besar dinyalakan dan meledak di atas rumah korban.
Suara ledakan itu membuat bayi N berusia 38 hari kejang-kejang.
"Tidak ada itikad baik sama sekali. Sampai keponakan saya meninggal tidak ada permintaan maaf atau tanggung jawab," pungkas dara berusia 22 tahun ini.
Penjelasan Dokter
Seorang bayi di Gresik Jawa Timur diduga meninggal dunia karena mendengar suara petasan.
Bayi 38 hari itu sempat koma sebelum dinyatakan meninggal.
Bayi pasangan Nurhasim dan Nur Faizah itu mengalami pendarahan otak.
Terkait hal ini Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A menjelaskan bahwa bayi berusia di bawah enam bulan sangat sensitif terhadap suara kencang.
Bayi akan mengalami reflek moro seperti kaget kejengkang jika mendengar suara terlalu keras.
"Nah kita nggak tau persis apa yang terjadi pada bayi selama waktu awal suara kencang petasan itu terjadi. Yang perlu diketahui banyak orang adalah, bayi nggak bisa kena suara kencang," kata dia dikutip dari akun twitternya atas izin yang bersangkutan, pada Jumat (24/4/2023).
Adapun batas suara aman yang dianjurkan pada bayi sekitar 50-60 dB.