Dalam peringatan tersebut, Forum Anak Indonesia Kota Kendari membacakan Suara Anak Asean di hadapan anak-anak dan Pemkot Kendari.
1. Menyerukan kepada seluruh anak untuk bersuara guna meningkatkan kesadaran akan keamanan digital dan membantu masyarakat yang terpinggirkan untuk memiliki akses terhadap literasi digital.
2. Mendorong pemerintah untuk meningkatkan aksebilitas internet untuk masyarakat di daerah terpencil.
3. Meminta dukungan pemerintah untuk memastikan pendidikan dan transformasi digital yang setara, meminta pemerintah membangun lebih banyak mekanisme yang layak untuk mempromosikan partisipasi, dan ketahanan digital bagi semua anak agar memungkinkan mereka memainkan peran aktif dalam menjadikan kawasan ini sebagai episentrum pertumbuhan.
4. Meminta pemerintah untuk menyediakan regulasi tentang kurikulum literasi digital di semua jenjang pendidikan terkait penegakan hukum dan perlindungan anak dari segala bentuk eksploitasi dan penyalahgunaan online.
Meminta pemerintah untuk membuat hotline yang aman dan dapat diakses untuk melaporkan eksploitasi dan pelecehan online terhadap anak.
5. Mendorong pemerintah untuk memberikan peningkatan kapasitas bagi semua aktor dan pemangku kepentingan terkait keamaman digital denga tetap memperhtikan keamanan dan kenyamanan digital bagi semua anak.
6. Mendesak orangtua dan wali untuk berkomitmen dalam pengasuhan yang baik dan memperhatikan kebutuhan belajar dan perkembangan anak anaknya, selain itu menghimbau para orangtua dengan anak anaknya serta mengikuti program pengasuhan digital terkait keamanan dan keselamatan digital.
Untuk diketahui, Suara Anak Asean tersebut dibuat di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), pada 20 November 2022. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)