Berita Baubau

Sambut HUT Kemerdekaan RI, Kantor Bahasa Bangkitkan Literasi Siswa di Baubau Lewat Saka Bahasa

Penulis: La Ode Muh Abiddin
Editor: Risno Mawandili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse (tengah), berswafoto saat menghadiri kegiatan Saka Bahasa yang diadakan Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara (KBST), di kawasan wisata Hutan Pinus Samparona Kota Baubau, Selasa (16/8/2022).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,BAUBAU - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke -77, Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara (KBST) menggelar saka bahasa di kawasan wisata Hutan Pinus Samparona Kota Baubau, Selasa (16/8/2022).

Kegiatan ini mengangkat tema "Pemuda Jaga Bahasa untuk Menjadi Pilar Ketangguhan Bangsa". Akan berlangsung selama 3 hari.

Kepala Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara Uniawati mengungkapkan, kegiatan ini dikemas dalam bentuk perkemahan yang menghadirkan 40 siswa sekolah menengah atas (SMA/sederajat) dari 10 sekolah yang ada di Kota Baubau.

Peserta terdiri dari 20 orang putra dan 20 orang putri.

"Kegiatan Saka Bahasa ini kami laksanakan selama 3 hari, mulai hari ini pada 16 hingga 18 Agustus 2022," ujarnya.

Baca juga: Hari Kemerdekaan RI ke-77 Ini Harapan Wali Kota dan Ketua DPRD Baubau Sulawesi Tenggara

Baca juga: Nelayan Kapal Kapasitas 5-30 GT di Baubau Ikut Sosialisasi Pemeriksaan Kelaikan Kapal Perikanan

Dia menjelaskan, saka bahasa merupakan program Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi yang tujuannya adalah untuk membina generasi muda dalam bidang kebahasaan dan kesastraan.

Harapannya dalam kegiatan ini, para pelajar dapat menambah pengetahuan mengenai kebahasaan dan kesastraan, serta meningkatkan sikap positif mereka terhadap bahasa dan sastra Indonesia.

Pada kesempatan ini, Uniawati mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Baubau, terkhusus Wali Kota Baubau.

Mengingat di sela-sela kesibukannya, Wali Kota Baubau masih menyempatkan diri menghadiri acara pembukaan Saka Bahasa.

Kegiatan Saka Bahasa dibuka secara resmi oleh Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.

Dalam sambutannya, Monianse mengatakan bahwa dalam Undang Undang Nomor 24 Tahun 2009 disebutkan ada empat simbol negara.

Salah satu simbol negara yang kurang diperhatikan selama ini, lanjut dia, ialah bahasa Indonesia.

“Lambang negara kita, Garuda Pancasila, dipasang di mana-mana. Bendera negara kita dikibarkan di mana-mana," ujarnya.

"Lagu kebangsaan dinyanyikan di setiap acara pemerintahan. Namun, bahasa Indonesia seperti redup dibandingkan yang lain,” sambung Monianse.

Melalui kegiatan ini, dia berpesan agar jangan sampai bahasa Indonesia tidak diindahkan.

Halaman
12