TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Penutupan sementara Padepokan Nur Dzat Sejati di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim) diperpanjang.
Hal itu disepakati oleh warga Desa Rejowinangun dengan sang pemilik padepokan yakni Gus Samsudin dalam proses mediasi di Polres Blitar pada Selasa (2/8/2022).
Penutupan Padepokan Nur Dzat Sejati ini dipicu dari tudingan penipuan yang ditujukan Pesulap Merah terhadap Gus Samsudin.
Melalui kanal YouTube Marcel Radhival, Pesulap Merah mengklaim bahwa pengobatan spiritual 'Keris Petir' yan dilakukan Gus Samsudin di Padepokan Nur Dzat Sejati adalah trik atau tipu daya.
Baca juga: Live YouTube setelah Aksi Spiritualnya Dibongkar Pesulap Merah, Gus Samsudin Singgung Santet Modern
Namun tuduhan tersebut telah dibantah oleh Gus Samsudin.
"Sekarang ini sedang terjadi sebuah opini di media sosial bahwa padepokan itu melakukan penipuan," ujar Gus Samsudin di Polres Blitar, Selasa, seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari kanal YouTube Kompas.com.
Gus Samsudin menegaskan bahwa ia tak melakukan penipuan dan menyebut tudingan itu sebagai fitnah.
"Padahal itu sama sekali tidak bisa dibuktikan dan itu adalah sebuah kebohongan atau fitnah menurut kami," katanya.
Baca juga: Ustaz Nasihin soal Penutupan Padepokan Gus Samsudin Imbas Keris Petir: Itu Penipuan Kalau Minta Uang
Adapun dalam proses mediasi tersebut, selama perpanjangan penutupan sementara, padepokan Gus Samsudin diminta untuk tak beraktivitas seperti biasa atau menerima pasien.
Namun Gus Samsudin mengaku keberatan dengan istilah 'penutupan' terhadap padepokan miliknya.
Menurut Gus Samsudin, langkah tersebut untuk menjaga ketertiban dan keamanan setempat.
Sebelumnya, puluhan aparat polisi berjaga di sekitar Padepokan Nur Dzat Sejati pada Senin (1/8/2022) hingga Selasa kemarin.
Ini menyusul protes warga Desa Rejowinangu pada Minggu (31/7/2022) yang menuntut agar padepokan milik Gus Samsudin itu ditutup setelah ramai kabar penipuan imbas klaim Pesulap Merah.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)