Update Invasi di Ukraina Hari Ke-128: Rudal Rusia Serang Apartemen di Odesa, 10 Orang Tewas

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto: Personil darurat bekerja di dekat sebuah bangunan yang rusak setelah serangan militer, di Odessa, Ukraina, dalam gambar yang dirilis pada Senin, 9 Mei 2022. Terbaru pada Jumat (1/7/2022) hari ke-128 perang, serangan rudal Rusia yang hantam apartemen di Odesa, Ukraina, tewaskan 10 orang.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Jumat (1/7/2022) terhitung telah berlangsung 128 hari lamanya.

Kabar terbaru di antaranya adalah sedikitnya 10 orang tewas akibat serangan rudal rusia yang menghantam sebuah apartemen di Odesa.

Invasi ini dimulai sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022 lalu.

Serangan ini disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.

Baca juga: Jadi Juru Damai Perang Rusia-Ukraina, Jokowi Sudah Sampaikan Pesan dari Zelenskyy kepada Putin

Konflik bersenjata antara dua negara bertetangga tersebut hingga kini masih berlanjut dan belum terlihat akan segera selesai.

Menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, perang Rusia-Ukraina bahkan bisa berlanjut selama beberapa tahun.

Update Situasi Perang

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-128 perang Rusia dengan Ukraina:

- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan "tirai besi" baru sedang turun antara Rusia dan Barat.

Baca juga: Bahas Kerja Sama Energi Nuklir hingga Perang di Ukraina, Putin Ngaku Puas Bertemu Jokowi di Rusia

Lavrov juga menuturkan bahwa Moskow tidak akan mempercayai Amerika Serikat dan Belgia "mulai sekarang".

Prosesnya “telah dimulai”, kata Lavrov setelah berbicara dengan rekannya dari Belarus.

"Sejauh menyangkut tirai besi, pada dasarnya sudah turun." sebutnya.

- Pasukan Ukraina mengatakan mereka telah mendorong pasukan Rusia dari Pulau Ular, pos terdepan strategis Laut Hitam di lepas pantai selatan.

Baca juga: Jokowi Kunjungi Rusia, Ini Topik yang Bakal Dibahas Bersama Vladimir Putin selain Perang di Ukraina

Rusia menggambarkan penarikan dari pulau itu sebagai "isyarat niat baik".

Militer Ukraina mengatakan Rusia melarikan diri dari pulau itu dengan dua speedboat menyusul rentetan serangan artileri dan rudal Ukraina.

- Sebuah rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen bertingkat di pelabuhan Laut Hitam Ukraina, Odesa, Jumat pagi waktu setempat, menewaskan sedikitnya 10 orang, kata seorang pejabat setempat.

“Jumlah korban tewas akibat serangan di gedung apartemen bertingkat sekarang telah meningkat menjadi 10,” kata Serhiy Bratchuk selaku Juru Bicara Pemerintah Daerah Odesa.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-127: Putin Bantah Tentaranya Bom Mal yang Tewaskan 18 Orang

- Situasi di Kota Lysychansk, Ukraina timur, “sangat sulit” karena penembakan terus-menerus oleh pasukan Rusia membuat warga sipil tidak mungkin dievakuasi, kata para pejabat.

“Ada banyak penembakan dan dari berbagai arah. Tentara Rusia mendekat dari arah yang berbeda menuju Lysychansk,” kata Gubernur Luhansk Serhiy Haidai.

Haidai menambahkan bahwa pasukan Rusia tetap berada di pinggiran kota, di mana saat ini tidak ada pertempuran jalanan.

- Rusia menggunakan rudal yang tidak akurat dari stok lama Soviet untuk lebih dari 50 persen serangannya di Ukraina, yang menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil secara signifikan.

Baca juga: Jadi Juru Damai Perang Rusia-Ukraina, Jokowi Tawarkan Diri Bawa Pesan Zelenskyy untuk Putin

Hal itu diungkapkan oleh Brigadir Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina Oleksii Hromov.

Hromov menyebutkan bahwa tingkat serangan Rusia di Ukraina meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu terakhir.

- Sebuah kapal kargo meninggalkan pelabuhan Berdiansk di Ukraina yang diduduki Rusia untuk pertama kalinya sejak kota itu direbut oleh pasukan Moskow, menurut seorang pejabat pro-Rusia.

Yevgeny Balitsky selaku Kepala Administrasi pro-Rusia, dikutip oleh media pemerintah Rusia mengatakan kapal kargo pertama yang meninggalkan Berdiansk membawa 7.000 ton biji-bijian ke "negara-negara sahabat", tanpa mengatakan kargo apa yang dibawa kapal itu.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-126: Jokowi Tetap ke Kyiv Meski Tak Ada Gencatan Senjata

- Preside AS Joe Biden menyatakan bahwa sekutu AS dan NATO akan tetap bersama Ukraina "selama diperlukan" karena aliansi militer itu menjanjikan ratusan ribu tentara lagi untuk mempertahankan Eropa timur.

Biden juga mengumumkan bantuan militer senilai 800 juta dolar untuk Kyiv.

Tetapi pertanyaannya yakni tentang seberapa banyak detail yang ada di balik rencana untuk menciptakan pasukan berkekuatan 300.000 guna mencegah serangan Rusia.

-Sekjen NATO Jens Stoltenberg, mengatakan Swedia dan Finlandia diharapkan untuk secara resmi menandatangani protokol aksesi NATO pada Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Turki Akhirnya Setujui Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Begini Kesepakatannya hingga Respons AS

Setelah KTT NATO di Madrid, Spanyol, Stoltenberg mengatakan para pemimpin telah memutuskan untuk mendukung Kyiv "untuk memastikan Ukraina menang sebagai negara berdaulat yang independen di Eropa".

- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan bahwa Ankara masih dapat memblokir aksesi Finlandia dan Swedia ke NATO jika kedua negara Nordik itu gagal sepenuhnya memenuhi harapannya.

Erdogan mengatakan bahwa jika Finlandia dan Swedia mengingkari janji mereka, termasuk untuk mengekstradisi tersangka teror yang memiliki hubungan dengan kelompok terlarang, Kurdi, maka parlemen Turki dapat menolak kesepakatan yang dicapai pada hari Selasa.

- Menteri Pertahanan Estonia dan Latvia menandatangani letter of intent pada Kamis (30/6/2022) di KTT NATO di Madrid untuk pengadaan bersama sistem anti-pesawat jarak menengah.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-125: Rudal Pasukan Putin Hantam Mal hingga Tewaskan 16 Orang

"Agresi Rusia di Ukraina jelas menunjukkan perlunya sistem pertahanan udara," ujar Menhan Latvia Artis Pabriks dalam sebuah pernyataan.

- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Prancis akan mengirimkan 6 howitzer Caesar dan sejumlah besar kendaraan lapis baja ke Ukraina.

Macron menambahkan bahwa pertemuan sekutu NATO di Madrid "dengan suara bulat memutuskan" untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan dan militer ke Ukraina.

- Menlu Inggris Liz Truss, mengatakan itu adalah ambisi "realistis" untuk mendorong pasukan Rusia keluar dari Ukraina sepenuhnya.

Baca juga: Temui Macron sebelum ke Ukraina dan Rusia, Jokowi Sebut Perang Bisa Perburuk Krisis Pangan

Ditanya apakah pemerintah Inggris percaya Rusia dapat diusir dari seluruh Ukraina dalam jangka waktu yang dapat diperkirakan, Truss menjawab:

"Itu realistis, dan itulah sebabnya kami menyediakan bantuan mematikan ekstra yang kami berikan."

- Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan telah memanggil Duta Besar Inggris di Moskow, Deborah Bronnert, untuk memprotes pernyataan "ofensif" PM Inggris Boris Johnson mengenai Rusia dan Putin.

Sebuah protes keras diekspresikan kepada duta besar atas "pernyataan-pernyataan kasar yang terus terang dari kepemimpinan Inggris mengenai Rusia, pemimpinnya dan perwakilan resmi dari pihak berwenang, serta rakyat Rusia," ungkap Kemlu Rusia dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Putin Kurangi Pasokan Gas Eropa, Bagaimana Cara Jerman Bertahan tanpa Gas Rusia dan Berapa Lama?

- Menlu Norwegia Anniken Huitfeldt mengatakan bahwa negaranya tidak memblokir akses Rusia ke Svalbard.

Pada Rabu (29/6/2022), Rusia menuduh Norwegia mengganggu pengiriman pasokan penting dan mengancam akan melakukan pembalasan.

Huitfeldt mengatakan Norwegia tidak memblokir akses Rusia ke kepulauan Arktik, hanya menerapkan sanksi internasional.

Huitfeldt juga mengatakan bahwa Rusia memiliki cara lain untuk mencapai pemukimannya.

- Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) tiba di Moskow, di mana ia akan mendesak Putin untuk menyetujui gencatan senjata dan mencari cara untuk mengizinkan ekspor gandum dari Ukraina.

Presiden Jokowi juga bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu dalam kunjungan yang dia gambarkan sebagai “manifestasi kepedulian rakyat Indonesia terhadap situasi di Ukraina”.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)