TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang yang terjadi di antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Jumat (24/6/2022) telah berlangsung selama 121 hari.
Ada kabar terbaru terkait keinginan Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ini dengan memerintahkan pasukan militernya untuk meluncurkan serangan berskala penuh ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Putin menyebut serangan ini sebagai 'operasi militer khusus' untuk memberantas 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Konflik bersenjata antara dua negara yang bertetangga itu hingga kini terus berlanjut dan belum tampak akan berakhir.
Baca juga: Daftar NATO, Finlandia Siap Susul Ukraina Tarung Lawan Rusia, Begini Pengalaman Perang Finlandia
Bahkan menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, perang Rusia dengan Ukraina dapat berlangsung hingga bertahun-tahun kemudian.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-121 perang Rusia dengan Ukraina:
- Uni Eropa telah menyetujui permohonan Ukraina untuk menjadi calon negara untuk masuk ke blok 27 negara kuat itu dalam langkah Kyiv dan Brussel dipuji sebagai "momen bersejarah".
Pertemuan para pemimpin UE di markasnya di Brussel, Belgia mengikuti rekomendasi Komisi Eropa, yang dibuat pada 17 Juni.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-120: Pasukan Putin Hampir Berhasil Rebut Wilayah Luhansk
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy segera menyambut baik langkah tersebut, dengan mengatakan:
"Masa depan Ukraina ada di UE."
“Ini adalah kemenangan kami telah menunggu selama 120 hari dan 30 tahun,” imbuhnya yang mengacu pada durasi perang dan dekade sejak Ukraina merdeka setelah pecahnya Uni Soviet.
"Dan sekarang kita akan mengalahkan musuh." sebut Zelenskyy.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-119: Inggris Bakal Terus Beri Sanksi sampai Putin Tarik Pasukan
- Amerika Serikat akan mengirimkan bantuan militer senilai 450 juta dolar lagi ke Ukraina, termasuk beberapa sistem roket jarak menengah tambahan.
Paket terbaru mencakup empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) dan puluhan ribu butir amunisi artileri serta kapal patroli, pejabat Pentagon mengumumkan pada Kamis (23/6/2022.