“Itulah yang membuat yang bersangkutan tak dapat mengikuti pendidikan, karena ini syarat mutlak untuk menjadi anggota Polri,” jelasnya.
Dugaan Penyebab Lolos Tes
Polda Metro Jaya juga menyebut Fahri Fadillah Nurizky bisa lolos seleksi tahap satu calon Bintara Polri 2021 karena menghafal tata letak soal dan jawaban dalam buku tes buta warna.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi.
“Kemungkinan terbesar yang belajar tentang buta warna, dia menghafal (tata letak),” kata Didit.
Baca juga: Video Viral Polwan saat Bubarkan Balap Liar di Kupang: Kalau Ada yang Rekam Beta Injak Kasih Mati
Menurut Didit, buku untuk tes buta warna yang dipakai dalam seleksi banyak diperjualbelikan di apotek atau toko alat kesehatan.
Alhasil, Fahri menghafal letak soal dan jawaban untuk menjawab pertanyaan dalam tes buta warna yang dilaksanakan ketika seleksi tahap pertama.
“Setelah pemeriksaan mendalam sekali, baru ketahuan. Kemungkinan dia belajar dan menghafal di buku ini karena dari tahun ke tahun pakai buku ini,” jelasnya.
Berdasarkan penjelasan itu, pihak kepolisian memastikan Fahri tidak digantikan oleh ‘siswa titipan’ dalam seleksi calon Bintara Polri 2021.
Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya Kombes Langgeng Purnomo mengatakan, pergantian nama Fahri yang gagal dalam supervisi sebelum dimulainya pendidikan sesuai dengan prosedur.
Posisi Fahri yang berada di peringkat nomor 35 digantikan oleh calon peserta lain dengan ranking di bawahnya.
“Apabila satu tidak memenuhi syarat, kemudian ranking di bawahnya naik,” ujar Langgeng.
Selain itu, kata Langgeng, pergantian posisi calon peserta pun dilakukan lewat sidang terbuka dan disaksikan oleh dewan pengawas.
“Tambahan, satu ini bukan atensi (untuk memasukkan siswa lain). Ini adalah langkah memenuhi kuota didik, prosesnya pun dilakukan secara prosedur dan melibatkan pengawas juga,” jelasnya.
Viral Pengakuan Fahri