Vladimir Putin Pecat Ratusan Tentara Rusia yang Tolak Tugas Resmi untuk Perang di Ukraina

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin saat memberikan pidato dalam rangka perayaan Hari Kemenangan 'Victory Day' pada Senin, 9 Mei 2022.

Namun terlepas dari serangkaian keberhasilan militer Rusia baru-baru ini di Donbas, Kremlin minggu ini dihadapkan dengan dua insiden perbedaan pendapat publik yang jarang terjadi dari pejabat Rusia.

Baca juga: Gawat, Invasi Ukraina oleh Rusia Disebut Bisa Awali Perang Dunia Ketiga dan Peradaban akan Berakhir

Pada Rabu (25/5/2022), Boris Bondarev, diplomat Rusia untuk PBB di Jenewa, mengecam perang di Ukraina ini.

Bondarev mengatakan bahwa dia “malu” dengan negaranya, Rusia dan menyebut invasi Putin di Ukraina itu sebagai “bencana.”

Kemudian pada Jumat (27/5/2022), dua anggota parlemen komunis dari Khabarovsky Krai di timur jauh Siberia mendesak Putin untuk mengakhiri konflik bersenjata di Ukraina.

Baca juga: Perang Tak Kunjung Selesai, Rusia Kini Waspadai Ancaman Nuklir dari Ukraina, Sebut AS Terlibat

“Jika negara kita tidak menghentikan operasi militer maka akan ada lebih banyak anak yatim di negara kita,” kata Anggota Parlemen Leonid Vasyukevich.

“Selama operasi militer, orang menjadi cacat. Ini adalah orang-orang muda yang bisa sangat berguna bagi negara kita,” tambahnya.

“Kami menuntut penarikan segera pasukan Rusia.” tegas Vasyukevich.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)