UPDATE Hari Ke-22 Perang Rusia Vs Ukraina: Mahkamah Internasional Bakal Adili Vladimir Putin?

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan mereka menerima laporan pada Rabu (16/3/2022) pukul 6.16 pagi, mengkonfirmasikan pecahan peluru jatuh ke dalam gedung yang menyebabkan lantai atas runtuh. Sebuah bangunan tempat tinggal 12 lantai telah rusak setelah terkena tembakan Rusia di Ibu kota Ukraina, Kiev.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terhitung pada Kamis (17/3/2022) perang antara pasukan militer Rusia melawan Ukraina telah berlangsung selama 22 hari.

Konflik bersenjata di antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.

Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian pada hari ke-22 perang Rusia dengan Ukraina yang perlu diketahui:

- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, menyatakan perundingan damai di antara kedua negara itu membuat kemajuan meskipun pertumpahan darah terus berlanjut.

Baca juga: Sisi Lain Perang Rusia Vs Ukraina sebagai Penguji Hubungan AS dan Cina yang Goyah

Serta kekhawatiran dari beberapa pemimpin Uni Eropa bahwa Kremlin mempermainkan Kiev masih terus diserukan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) menyatakan bahwa dirinya terbuka untuk melakukan perundingan dengan Presiden Rusia Vladimir (kanan) Putin di Israel dengan syarat hanya jika ada gencatan senjata. (Kolase Tangkapan Layar US News | France24)

“Ada beberapa harapan untuk mencapai kompromi. Status netral sekarang sedang dibahas secara serius bersama, tentu saja, dengan jaminan keamanan.” ungkap Lavrov mengatakan kepada RBC News.

- Sebuah laporan oleh Financial Times tentang rencana perdamaian 15 poin yang diusulkan antara Moskow dan Kiev hanya menunjukkan posisi permintaan dari pihak Rusia.

Hal tersebut diungkapkan oleh perunding Ukraina Mykhailo Podolyak.

Dilaporkan bahwa rencana perdamaian 'tentatif' yang mencakup gencatan senjata serta penarikan pasukan militer Rusia di Ukraina akan berlaku, jika Kiev menyatakan netralitas dan menerima batasan pada angkatan bersenjatanya.

Baca juga: Disebut Tak Tampung Banyak Pengungsi Ukraina atas Invasi Rusia, Begini Klarifikasi Amerika Serikat

- Pasukan Rusia mengebom kompleks teater dan kolam renang tempat warga sipil berlindung di Kota pesisir Mariupol, Ukraina yang terkepung.

Dewan Mariupol memposting gambar teater kota yang menunjukkan kerusakan parah dalam serangan hari ini dan mengatakan jumlah korban sedang dikonfirmasi.

Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko mengatakan bahwa wanita hamil dan anak-anak berlindung di kolam, menyebut serangan itu 'terorisme murni'.

Serangan masih dilancarkan meski kata "anak-anak" telah ditulis di luar teater.

Zelenskyy mengatakan "hati kami hancur" oleh serangan itu, dan menyamakan pengepungan kota itu dengan Leningrad dalam perang dunia kedua.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Rusia Marah: Tak Bisa Dimaafkan

Halaman
123