Sudah Divaksin Tapi Harus Disiplin Prokes Covid-19, Sampai Kapan?

Editor: Risno Mawandili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi penerapan protokol kesehtan

“Untuk apa (perisai)? Untuk mencegah kena Covid-19 bergejala. Yang divaksin, masih aman kalau baru tembus 2 perisai. Kalau yang tidak divaksin, langsung kena begitu tembus 1 perisai. Jadi lebih mudah ditembus yang tidak divaksin,” ujar dia.

Tonang menjabarkan, tingkatan terbaik dari pemberian vaksin Covid-19, ketika mampu mencegah terjadinya infeksi.

Namun, target uji klinik vaksin saat ini baru pada tingkat mencegah timbulnya gejala kalaupun terpaksa terkena infeksi virus corona.

Dengan demikian, dia menerangkan, dari 100 orang yang divaksin, bisa saja lebih dari 95 orang tetap bebas dari Covid-19.

Jikapun tertular virus, tidak timbul gejala asal semua orang tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Sebaliknya, kalau tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan bisa saja lebih dari 35 orang yang sudah divaksin itu terkena Covid-19 dan bergejala.

“Jadi ada syaratnya, apa? Ya itu tadi, penerapan protokol kesehatan tetap harus disiplin. Setelah divaksin, tetap disiplin,” kata dia.

Lantas, sampai kapan rutinitas penerapan prokes Covid-19 dilakukan?

Menurut Tonang, sampai terbukti pandemi Covid-19 sudah terkendali.  Saat itulah secara bertahap prokes bisa dilonggarkan.

Bagaimana gambarannya?

Menurut dia, cuci tangan bisa jalan terus, pakai masker hanya saat bergejala, dan jaga jarak hanya bila bertemu dengan orang asing.

Meski demikian, Tonang menegaskan, belum jelas kapan pelonggaran prokes diterapkan. (*)

(ARTIKEL INI TELAH TAYANG DI KOMPAS.COM BERJUDUL "Sampai Kapan Tetap Harus Disiplin Protokol Kesehatan meski Sudah Divaksin?")