Kuliner Khas Sulawesi Tenggara

Keunikan Rasa Kabuto, Kuliner Khas Muna Sulawesi Tenggara Masuk Warisan Budaya Tak Benda

Kabuto adalah kuliner khas dari Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Istilah Kabuto berasal dari Bahasa Muna, artinya rusak atau busuk.

Istimewa/SentralSultra
KABUTO MUNA - Kabuto makanan khas Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kabuto berasal dari Bahasa Muna, artinya rusak atau busuk, berbahan dasar ubi kayu/ketela pohon atau singkong. 

Kabuto biasanya disajikan baik dalam acara adat maupun dikonsumsi sehari-hari.

Cara Membuat Ubi Kayu Jadi Kabuto

Warga Kabupaten Muna Barat (Mubar), Wa Ode Naana menjelaskan cara pembuatan kabuto.

Langkah pertama, kupas singkong dari kulit luarnya.

Singkong lalu dijemur di bawah sinar matahari.

Proses penjemuran ubi kayu ini berlangsung selama tiga hari.

Baca juga: Karasi, Kudapan Renyah Khas Wakatobi dan Buton Tetap Eksis di Tengah Gempuran Kuliner Modern

Setelah tiga hari, ubi dimasukkan dalam karung, ikat, dan simpan.

"Supaya hasilnya bagus simpan dalam karung tebal," ujarnya, Minggu (26/7/2025).

Ubi setengah kering ini diperam dalam karung tebal selama dua malam.

"Kalau sudah berjamur mi, keluarkan dari karung, boleh dijemur lagi, boleh dibiarkan angin-angin saja," katanya.

"Jangan pakai karung tipis kurang berjamur. Karung tebal supaya da panas di dalam, cepat berjamur," ujarnya.

Supaya hasilnya bagus simpan dalam karung jangan lebih tiga malam.

Menurutnya, jika terlalu lama disimpan dalam karung, hasil ubi tidak bagus atau rasanya akan pahit.

"Jangan lebih tiga malam, rasanya pahit nanti. Jadi tidak enak," ujarnya.

Hasil ubi yang dijemur dan disimpan akan berwarna putih abu kehitaman.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved