Demo di Kantor Wali Kota Baubau

Aksi Lempar Batu Warnai Unjuk Rasa di Kantor Wali Kota Baubau Sulawesi Tenggara, Ini Kata Satpol PP

Unjuk rasa di Kantor Wali Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diwarnai aksi melempar batu, Senin (14/7/2025).

|
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
AKSI UNJUK RASA - Suasana Halaman Kantor Wali Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat terjadi aksi lempar batu oleh massa aksi yang berunjuk rasa, Senin (14/7/2025). (Istimewa) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Unjuk rasa di Kantor Wali Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diwarnai aksi lempar batu, Senin (14/7/2025).

Hal ini setelah pengunjuk rasa dari pemilik sound system atau sound horeg memaksa masuk menemui Wali Kota Baubau, Yusran Fahim.

Sebelum melempar batu, aksi saling dorong terjadi mulai dari lapangan hingga halaman kantor wali kota.

Massa aksi bergerak bersama begitu pula mobil sound system yang saat itu ikut dalam unjuk rasa tersebut.

Mediasi juga dilakukan Pemerintah Kota Baubau dengan massa aksi, tetapi tidak menemui titik terang hingga terjadilah aksi melempar batu.

Baca juga: BREAKING NEWS Pemilik Sound System Tuntut Surat Edaran Wali Kota Baubau Soal Larangan Joget Dicabut

Suasana menjadi kacau, massa aksi melempar batu ke kaca gedung kantor wali kota hingga beberapa pihak keamanan mengalami luka-luka.

Massa aksi berhasil dipukul mundur oleh pihak kepolisian dibantu Satpol PP Kota Baubau dengan menembakan gas air mata. 

Sejumlah pendemo berhamburan usai seluruh pihak keamanan berhasil keluar.

Suasana berhasil dikendalikan, massa aksi dipukul mundur.

Sejumlah pemilik sound system dan aktivis yang ikut dalam unjuk rasa tampak diamankan pihak berwajib.

Baca juga: Adu Jotos Pegawai vs Massa Aksi di Kantor Dinas ESDM Sulawesi Tenggara Gegara Bakar Ban, 1 Terluka

Kasat Pol PP Kota Baubau, La Ode Muhammad Takdir mengatakan terjadi insiden anarkis dimungkinkan karena massa akasi menunggu terlalu lama.

“Dari kami Satpol PP dan Kesbang juga sudah meminta agar bersabar menunggu, tetapi mereka rupanya terlalu arogan, tidak bersahabat lagi,” jelasnya.

Kata dia, sebenarnya akan terbuka dialog perwakilan untuk setiap pemilik sound system sebelum terjadinya aksi lempar batu.

“Tapi setelah kami turun sudah melempar, sudah bunyi pecah kaca, sehingga dari pihak kepolisian langsung melakukan tindakan pembubaran,” bebernya.

Kerusakan pada kantor wali kota terlihat pada kaca yang pecah dan pagar tangga yang menghubungkan lapangan dan kantor wali kota juga roboh.

Baca juga: Warga Resah Gegara Aksi Pria Nekat Pamer Kelamin di Pinggir Jalan Poasia Kendari Sulawesi Tenggara

“Kemudian ada beberapa anggota kami juga terkena lemparan batu, serta dari pihak kepolisian pula terkena serpihan kaca,” ujarnya.

Ia menjelaskan pihak kepolisian juga sudah mengamankan sejumlah provokator, koordinator lapangan, aktivis dan beberapa mobil sound system yang terlibat dalam unjuk rasa tersebut. (*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved