Penemuan Motor di Jembatan Teluk Kendari

Tragedi Demi Tragedi Jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara, Icon Megah yang Kini ‘Mematikan’

Tragedi demi tragedi terjadi di Jembatan Teluk Kendari (JTK) atau Jembatan Bahteramas, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Aqsa
Kolase foto dok TribunnewsSultra.com, KPP Kendari
JEMBATAN TELUK KENDARI - Kolase foto arsip Jembatan Teluk Kendari atau Jembatan Bahteramas, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), belum lama ini. Suasana pencarian mahasiswa berprestasi AGL (22) pada Senin (02/06/2025) yang melakukan aksi nekat dari jembatan ini pada Minggu (01/06/2025) malam, serta proses pencarian korban EG (23) yang melakukan aksi serupa pada 26 Mei 2025 lalu. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tragedi demi tragedi terjadi di Jembatan Teluk Kendari (JTK) atau Jembatan Bahteramas, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Terbaru, sosok mahasiswa berprestasi berinisial AGL (22), melakukan aksi nekat dari jembatan pada Minggu (01/06/2025), dan korban hingga Senin (02/06/2025) masih dalam pencarian.

Sesuai namanya, Jembatan Teluk Kendari, berdiri megah terentang di atas lautan Teluk Kendari, Provinsi Sultra.

JTK, akronim nama jembatan ini, menghubungkan sisi kawasan Kota Lama, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Dengan sisi Pulau Bungkutoko di Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Panjangnya 1.348 meter atau 1,348 kilometer (km), menjadikannya jembatan kabel pancang lintas laut terpanjang ketiga di Indonesia.

Setelah Jalan Tol Bali Mandara di Bali (12,7 km) dan Jembatan Suramadu di Jawa Timur (5,4 km). 

Baca juga: Selebgram Travel, Sosok Mahasiswa Berprestasi Loncat di Jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara

Jembatan Teluk Kendari dibuka menyusul peresmian oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Kehadiran jembatan inipun berdampak signifikan pascaperesmiannya, mempermudah jalur transportasi dan distribusi di kawasan ini.

Memangkas waktu tempuh dari sebelumnya 30-40 menit dengan memutari Teluk Kendari, menjadi hanya 3-5 menit melalui jembatan.

Jembatan senilai Rp804 miliar yang dibangun 5 tahun inipun menjadi icon dan landmark kota, sekaligus menjadi lokasi wisata favorit.

Namun, tragedi demi tragedi ‘mematikan’ belakangan ini menyertai kemegahan dan manfaat Jembatan Teluk Kendari.

Seiring fenomena warga, utamanya anak muda, yang menjadikan jembatan ini spot untuk mengakhiri hidupnya.

Dalam sepekan terakhir, sudah 2 kasus pemuda meloncat dari JTK dari total 4 kasus sepanjang tahun 2025 ini.

Tragedi demi tragedi tersebut terjadi nyaris berentetan setiap bulan, medio Maret, April, Mei, hingga Juni 2025 ini.

Rerata kejadian memilukan tersebut terjadi pada akhir bulan, tanggal 26, 27, 28.

Pada Kamis, 27 Maret 2025, seorang wanita muda SYL (25), loncat dari Jembatan Teluk Kendari.

Korban yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa gegara depresi itu ditemukan selamat.

Kapolsek KP3 Kendari, Iptu La Ode Hasmil Hamzah, menjelaskan, SYL diselamatkan pemancing.

“Para pemancing menarik tubuh korban ke darat, selanjutnya dilarikan ke rumah sakit,” katanya usai kejadian.

Sebulan kemudian, peristiwa wanita muda meloncat dari JTK kembali terulang, Minggu, 27 April 2025 sekitar pukul 23.00 wita.

Baca juga: Korban Terjun dari Atas Jembatan Teluk Kendari Bertambah, Peninggian Pagar Pengaman Bakal Dilakukan

Kali ini, korbannya NNF, sosok wanita berusia 19 tahun.

Warga Kecamatan Baruga itu ditemukan meninggal dunia oleh tim SAR Gabungan, Senin, 28 April 2025 sekitar pukul 16.45 wita.

Tragedi kembali terulang pada Senin, 26 Mei 2025.

Pemuda berinisial EG (23) meloncat dari Jembatan Teluk Kendari sekitar pukul 19.00 wita diduga gegara masalah asmara.

“Datang sambil menangis, lalu menyimpan motor, terus masuk lewat sela besi langsung lompat,” kata seorang saksi I (57).

Karyawan tambang di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), tersebut ditemukan meninggal dunia sehari kemudian, Selasa, 27 Mei 2025.

Jasad korban ditemukan tim SAR Gabungan sekitar pukul 13.43 wita di kedalaman 25 meter di kolong Jembatan Teluk Kendari.

JEMBATAN TELUK KENDARI – Kolase foto detik-detik jasad pria berinisial EG (23) ditemukan oleh tim penyelam Basarnas Kendari, TNI AL, dan Polairud Polda Sultra pada Selasa (27/5/2025) di kolong Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ditemukan, korban mengenakan kaus hitam lengan pendek dengan kondisi badan kaku.
JEMBATAN TELUK KENDARI – Kolase foto detik-detik jasad pria berinisial EG (23) ditemukan oleh tim penyelam Basarnas Kendari, TNI AL, dan Polairud Polda Sultra pada Selasa (27/5/2025) di kolong Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ditemukan, korban mengenakan kaus hitam lengan pendek dengan kondisi badan kaku. (Istimewa)

Terulang Lagi Pascasosialisasi

Seiring meningkatnya kasus tragis di JTK, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bersama BPJN Sulawesi Tenggara melakukan sosialisasi.

Wali Kota Siska Karina Imran, Kepala BPJN Sultra Yudi Hardiana, dan pihak terkait meninjau jembatan pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Sekaligus memasang spanduk larangan dan imbauan di sepanjang jembatan tersebut secara simbolis.

Spanduk berisi larangan berhenti dan parkir di atas Jembatan Teluk Kendari, berikut denda sebesar Rp250 ribu bagi pelanggar.

Jembatan itupun sudah dilengkapi kamera CCTV untuk memantau aktivitas warga.

“Kami menginisiasi pemasangan penerangan lampu jalan Jembatan Teluk Kendari ini berkoordinasi BPJN,” kata Siska usai peninjauan.

Baca juga: Suasana Lokasi Pencarian Mahasiswa Hilang di Jembatan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara, Jalan Macet

Patroli hingga sosialisasi kesehatan mental bagi remaja juga bakal digencarkan pemerintah daerah (pemda).

Diapun mengimbau masyarakat dapat menjaga semua fasilitas yang telah disediakan pemerintah serta tidak menyalahgunakannya.

Sementara, Yudi Hardiana, berharap, peningkatan keamanan dan beautifikasi Jembatan Teluk Kendari bisa segera direalisasikan.

Namun hanya berselang sehari pascapeninjauan dan sosialisasi spanduk itu, tragedi kembali terjadi.

Warga kembali digegerkan aksi nekat seorang pemuda yang meloncat dari Jembatan Teluk Kendari.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 1 Juni 2025 malam, sekitar pukul 18.30 wita.

Sosok korban adalah AGL (22), mahasiswa berprestasi sekaligus selebgram travel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: DPRD Minta Keamanan Ditingkatkan dan Fungsi Jembatan Teluk Kendari Dikembalikan, Bukan Tempat Kumpul

“Setelah pemeriksaan CCTV, pada jam 18.30 wita terlihat seseorang telah melompat ke laut,” kata Kapolsek KP3 Kendari, Iptu Laode Hasmil Hamza.

“Dengan lokasi Pylon 1 Kabel 7  Jembatan Teluk Kendari,” jelasnya menambahkan.

Hingga hari kedua pencarian korban oleh tim SAR Gabungan pada Senin (02/06/2025) petang, sosok korban belum ditemukan.

Pencarian hari kedua dilakukan setelah pada hari pertama korban juga belum ditemukan saat penyisiran hingga pukul 00.20 wita.

“Pencarian hari kedua dilakukan dengan membagi 2 tim,” kata Kepala KPP Kendari, Amiruddin AS, dalam keterangan tertulisnya.

Tim 1 melakukan penyelaman di sekitar lokasi terakhir korban diketahui (last known position/LKP).

Sementara, tim 2 melakukan pemantauan di pesisir Teluk Kendari.

Tingkatkan Keamanan Jembatan

Atas insiden yang kembali terjadi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kendari, meminta pihak terkait untuk segera meningkatkan aspek keselamatan (safety) di Jembatan Teluk Kendari.

Termasuk mengembalikan fungsi jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kendari dengan Kecamatan Abeli tersebut sebagai jalur lalu lintas. 

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi III DPRD Kendari, LM Rajab Jinik, saat ditemui di ruangannya, Senin (2/6/2025).

“Kalau kita menelisik jembatan itu, sebenarnya ini yang keliru selama ini. Tidak ada imbauan tegas dari pengelola jembatan,” katanya.

“Saya lihat fungsinya sekarang bukan lagi untuk lalu lintas, tapi malah menjadi tempat berkumpul dan berjualan. Ini jelas tidak dibenarkan dalam aturan,” jelas Rajab menambahkan.

Rajab menyampaikan kondisi itu tidak hanya menyimpang dari fungsi utama jembatan, tetapi juga berisiko membahayakan keselamatan masyarakat. 

Ia menilai Jembatan Teluk Kendari tidak memiliki sistem keamanan memadai, seperti pembatas yang cukup tinggi, pengawasan ketat.

“Kalau kita bandingkan dengan jembatan-jembatan besar lainnya di Indonesia, Jembatan Teluk Kendari ini sangat tidak safety,” ujarnya.

“Orang bisa duduk di pinggir jembatan dan ini membuka peluang bagi orang-orang yang sedang dalam kondisi mental tidak stabil untuk mengakhiri hidupnya di sana, baik sengaja maupun tidak.” 

“Jembatan ini harus dikembalikan ke fungsi awalnya, yaitu untuk lalu lintas. Tidak boleh lagi jadi tempat duduk-duduk atau berkumpul. Itu justru memancing keramaian dan meningkatkan risiko,” lanjutnya

Ia juga mengingatkan agar rentetan insiden di Jembatan Teluk Kendari selama ini menjadi catatan penting bagi semua pihak untuk evaluasi menyeluruh.

Jangan menunggu ada korban berikutnya baru diperbaiki, tetapi harus ada pencegahan. 

Sementara, Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) merekomendasikan peninggian pagar Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPJN Sultra, Yudi Hardiana, dikonfirmasi terpisah, pada Senin (2/6/2025).

Yudi bilang, Jembatan Teluk Kendari di Provinsi Sultra ini masuk dalam kategori jembatan khusus.

Sehingga segala hal yang dilakukan di atas jembatan berhubungan dengan strukturnya harus dikonsultasikan dengan KKJTJ.

“Intinya harus kolaborasi semua pihak dalam menghentikan hal tersebut (melompat dari jembatan) agar tidak terulang kembali,” katanya.

Diapun menyampaikan peninggian pagar pembatas di Jembatan Teluk Kendari akan dilakukan pada tahun ini.

“Tahun ini rencana kami akan lakukan peninggian pagar sesuai dengan rekomendasi KKJTJ,” jelasnya tanpa merinci kapan rencana itu akan terealisasi.

Berdasarkan gambar yang diterima TribunnewsSultra.com, rancangan peninggian pagar pengaman ini setinggi 2,5 meter.

Pagar berbentuk melengkung tersebut bakal dipasang di sepanjang Jembatan Teluk Kendari yang panjangnya 1,3 km.

Hal itu dalam rangka meningkatkan keselamatan pengguna jalan termasuk mengamankan sensor SMKS.(*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti/Ahlun Wahid/Sugi Hartono/Dewi Lestari/Amelda Devi Indriani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved