Berita Kendari

Polda Sulawesi Tenggara Bongkar Peredaran Narkotika Lintas Provinsi, Sita Tujuh Kilogram Sabu

Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) berhasil mengungkap peredaran narkotika lintas provinsi.

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
PEREDARAN NARKOBA - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) berhasil mengungkap peredaran narkotika lintas provinsi. Polda Sultra menyita barang bukti sabu sebanyak tujuh kilogram dari pria inisial RBD (40), Selasa (13/5/2025). (Istimewa) 

TRIBUNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) berhasil mengungkap peredaran narkotika lintas provinsi.

Dalam pengungkapan tersebut, Polda Sultra berhasil menyita barang bukti sabu sebanyak tujuh kilogram.

Sabu tersebut dibawa oleh seorang pria berinisial RBD alias B (40).

Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Sultra, Kompol Rizal Syahrir mengatakan pelaku ditangkap di Jalan Pembangunan, Kelurahan Benu-benua, Kecamatan Kendari Barat sekitar pukul 05.30 Wita.

"Adapun barang bukti yang disita seberat tujuh kilogram sabu," katanya Selasa (13/5/2025).

Baca juga: Ngaku Dapat Arahan Napi Lapas, Pemuda Jadi Pengedar Narkoba di Kendari Ditangkap Polisi, Upah Sejuta

Sementara itu, Ps Kanit 2 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Sultra, AKP Bahri menyebut barang bukti tersebut didapatkan dari bandar yang berada di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Barang dari Bone. Dia bawah lewat jalur darat, Bone melingkar Palopo, Malili, Kolaka Utara, Kolaka, Kendari," ujar AKP Bahri.

AKP Bahri mengatakan dari hasil pemeriksaan pelaku mengaku mendapatkan upah Rp17 juta jika berhasil mengedarkan seluruh barang bukti sabu tersebut.

"Rp10 juta sekali berangkat. Bonus setiap per kilogram dapat Rp1 juta. Dia bawa tujuh kilo, jadi rencana dia dapat Rp17 juta," jelasnya.

AKP Bahri menambahkan modus operandi pelaku tergolong licin. 

Baca juga: Aksi Kejar-kejaran Polisi dan Pengedar Sabu di Konawe Selatan Sultra, Satu Residivis Kasus Narkoba

B melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan tetap, dengan sistem antar ke rumah pemesan.

"Ini pola distribusi yang banyak dipakai jaringan internasional yang merambah wilayah timur Indonesia," pungkasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved