Sikap Tegas Komdigi Hadapi Viral Scan Retina Mata di Jawa Barat, Pihak Worldcoin Bakal Dipanggil

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengambil langkah tegas atas viralnya di media sosial sebuah fenomena scan retina mata Jabar.

Kolase foto/Ilustrasi
WORLDCOIN - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengambil langkah tegas atas viralnya di media sosial sebuah fenomena scan retina mata di Jawa Barat. Kondisi ini bisa mengancam data pribadi seseorang yang berdampak fatal pada risiko yang semakin besar. Sehingga, Meutya Hafid akan memanggil PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara pada pekan depan untuk meminta penjelasan mengenai layanan Worldcoin dan WorldID yang mereka suguhkan. 

Bukan tanpa alasan mereka datang berbondong-bondong ke lokasi tersebut.

Ada imbalan berupa uang tunai kepada siapa saja yang bersedia melakukan pendaftaran dan menjalani pemindaian atau scan retina mata.

Nominal uang tunai yang diberikan besarannya Rp300 ribu hingga Rp500 ribu untuk sekali scan retina mata.

"Kalau mau mampir saja ke lokasi di Jalan Juanda sebelah stasiun Bekasi Timur," tulis akun @AKU_dgn3 putra di media sosial X (dulu Twitter), Minggu (4/5/2025).

Akun media sosial Instagram juga diramaikan dengan fenomena serupa.

Pantauan Tribunnews di akun @depokhariini memposting sebuah tempat di dekat perumahan Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat, yang diduga menjadi lokasi pemindaian retina aplikasi world app.

"Ini tempat verifikasi retina kemarin nyoba eh nggak bisa, syukur deh," kata seorang warga bernama Dewi.

Kata Dewi, siapa saja yang berhasil memindai retina dengan aplikasi worldapp di lokasi tersebut bakal mendapatkan uang tunai Rp300 ribu.

"Dikasih uang Rp300 ribu, banyak yang datang ke sini," ujarnya. (*) (Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved