Polisi Sebut Sempat Ada Upaya Mediasi Sebelum Keluarga Siswi SMP di Buteng Laporkan Kasus Rudapaksa

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BUTON TENGAH - Sebelum mengadu ke Kepolisian Resor Buton Tengah (Polres Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), keluarga korban rudapaksa dan terduga pelaku sempat bertemu.

Kasi Humas Polres Buton Tengah, Iptu Thamrin mengatakan pertemuan tersebut untuk membahas peristiwa tidak pulangnya korban JL (15).

“Keluarga korban sebelum melapor ke Polres Buton Tengah, sudah ada upaya mediasi bersama, tetapi saat itu korban JL belum mengakui dirinya telah disetubuhi," ujarnya, Selasa (29/4/2025).

Kata dia, pertemuan yang dilakukan tersebut tidak menemui titik terang, sehingga keluarga korban mengadu ke Polres Buton Tengah.

“Setelah di Polres, korban baru mengakui telah disetubuhi sebanyak satu kali oleh terduga pelaku WDL (15),” bebernya.

Baca juga: BREAKING NEWS Siswa SMA Ditangkap Usai Rudapaksa Pelajar SMP di Buton Tengah Sulawesi Tenggara

Mendengar pengakuan korban yang dirudapakda pada 23 April 2025, keluarga korban terkejut.

“Orangtua JL tidak terima kemudian melapor. Berbekal laporan Satreskrim Polres Buteng langsung bergerak melakukan serangkaian penyelidikan,” jelasnya.

WDJ berhasil ditangkap tanpa perlawanan di Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (28/4/2025).

Kini, terduga pelaku diamankan di Polres Buton Tengah serta masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh PPA Satreskrim Polres Buron Tengah.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMA di Buton Tengah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditangkap polisi karena merudapakda pelajar SMP.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Terduga Pelaku Rudapaksa Remaja 14 Tahun di Baubau Sultra, Tiga Masih Buron

Siswa SMA berinisial WDJ (15) diamankan Satreskrim Polres Buton Tengah tanpa perlawanan, Senin (28/4/2025).

Kasi Humas Polres Buton Tengah, IPTU Thamrin mengatakan terduga pelaku diamankan karena diduga merudapaksa pelajar SMP berinisial JL (15).

"Bermula dari orangtua korban khawatir sebab JL tidak pulang semalaman, kemudian diberitahu warga bahwa sang anak diantar pulang orang tidak dikenal,” ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)