Penikam Polisi di Buton Ditangkap

Polres Amankan 3 Terduga Pelaku Penikaman Polisi di Buton Sulawesi Tenggara, 1 Sudah Tersangka

Kepolisian Resort atau Polres Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengamankan 3 terduga pelaku penikaman anggota polisi di Kabupaten Buton, Provinsi Su

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Aqsa
kolase foto handover/ istimewa
POLISI DITIKAM DI BUTON - Kolase foto salah satu terduga pelaku penikaman polisi Aipda Fajar Iwu di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditangkap petugas kepolisian, pada Selasa (16/04/2025), serta mendiang Aipda Fajar yang merupakan Kanit Provos Polsek Ambuau Indah yang ditikam. Aipda Fajar Iwu gugur saat bertugas setelah ditikam OTK di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, pada Senin (14/04/2025) dinihari sekitar pukul 01.50 wita. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Kepolisian Resort atau Polres Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengamankan 3 terduga pelaku penikaman anggota polisi di Kabupaten Buton, Provinsi Sultra.

Dari 3 terduga pelaku peristiwa yang menewaskan Aipda Fajar Iwu, sosok Kanit Provos Polsek Ambuau Indah, pada Senin (14/04/2025) dinihari lalu, tersebut satu di antaranya sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Kasi Humas Polres Buton, AKP Suwoto, Rabu (16/04/2025), mengatakan, pihaknya mengamankan 3 terduga pelaku penikaman polisi hingga meninggal dunia tersebut.

“Ada tiga orang yang diamankan, satu diantaranya sudah naik status jadi tersangka,” katanya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.

Dia membenarkan terduga pelaku rencananya akan dibawa ke Markas Kepolisian Daerah atau Polda Sultra, namun masih menunggu instruksi lebih lanjut.

“Rencananya dibawa ke Polda, tapi masih dibutuhkan keterangan untuk keperluan pengembangan. Nanti kita tunggu perkembangannya jadi atau tidak dibawa ke Polda,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Aipda Fajar Iwu, ditikam orang tidak dikenal (OTK) saat bertugas di Desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina, pada Senin (14/04/2025) dinihari sekitar pukul 01.50 wita.

Baca juga: Akhir Pengabdian Aipda Fajar Iwu di Buton, Gugur Ditikam Buntut Penikaman Berujung Konflik Antardesa

Aipda Fajar bersama rekannya bertugas usai menerima informasi kasus penikaman 2 pemuda di Desa Ambuau Togo yang memicu konflik antardesa.

Selain mendatangi perbatasan desa, petugas mendatangi rumah orangtua terduga pelaku yang menikam pemuda tersebut.

Namun saat para petugas termasuk Aipda Fajar sedang duduk-duduk di teras balkon rumah itu, OTK tersebut tetiba menerobos.

Pria tersebut tiba-tiba menusukkan pisau atau badik sepanjang sekitar 30 centimeter (cm).

Tusukan pisau mengenai perut kanas atas Aipda Fajar serta lengan kanannya saat mencoba menangkis serangan tiba-tiba itu.

“Satu OTK naik tangga langsung menerobos tempat anggota sedang duduk,” ujar Kapolres Buton, AKBP Ali Rais Ndraha.

“Sambil mengayunkan pisau/badik kira-kira panjang 30 cm dan mengenai salah satu anggota yakni Aipda Fajar Iwu,” lanjutnya.

Aipda Fajar tersungkur bersimbah darah, sementara pelaku penikaman melarikan diri dengan melompat dari atas balkon.

Pascapenikaman, korban dilarikan ke Puskesmas Kumbewaha, Siontapina, untuk mendapatkan perawatan medis.

Korban selanjutnya dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Laburunci, Pasarwajo, Buton.

Namun kondisi korban terus menurun dan meninggal dunia dengan kondisi luka robek pada bagian perut dan tangannya.

“Terdapat dua luka dari siku sebelah kanan dan perut sebelah kanan sisi atas,” kata AKP Suwoto dikonfirmasi secara terpisah.(*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved