Gegara Viral di Media Sosial Amplop Cokelat saat Rapat DPR RI, Andre Rosiade Klarifikasi: Itu SPPD

Tangkapan layar video viral saat detik-detik seorang pria menerima amplop cokelat ketika rapat DPR RI menuai sorotan. 

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
BANTAH VIDEO VIRAL- Wakil Ketua Komisi VI, Andre Rosiade saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5/2019). Dia membantah ada amplop saat rapat kerja dengan direksi PT Pertamina. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Tangkapan layar video viral di media sosial saat detik-detik seorang pria menerima amplop cokelat ketika rapat DPR RI menuai sorotan. 

Banyak yang berspekulasi dengan adanya amplop cokelat tersebut. 

Salah satunya terkait isu sogok hingga suap saat rapat. 

Namun hal tersebut dengan tegas dibantah Andre Rosiade, Wakil Ketua Komisi VI. 

Seperti diketahui, ramai rekaman video viral siaran live streaming saat rapat DPR RI dengan direksi PT Pertamina, Selasa (11/3/2025).

Pada rapat tersebut, sosok Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron tertangkap kamera mengambil amplop cokelat

Andre menjelaskan bahwa amplop tersebut berisi surat perintah perjalanan dinas (SPPD) yang menurutnya hak bagi tiap anggota DPR RI.

Amplop tersebut memang berisikan uang, namun bukan sogokan. 

Baca juga: Andre Rosiade Tunjukkan Bukti Azizah Salsha Dukung Pratama Arhan di Laga Indonesia vs Australia

Melainkan uang SPPD sebagai hak Anggota DPR RI

Uang SPPD adalah uang harian yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara, dan pihak lain yang sedang melaksanakan perjalanan dinas. 

Uang ini diberikan untuk mengganti biaya keperluan sehari-hari selama perjalanan dinas. 

"Saya ingin sampaikan bahwa amplop cokelat yang diterima anggota Komisi VI itu, dengan bapak berbatik kuning itu, itu adalah amplop yang merupakan uang SPPD di mana bapak batik baju kuning itu menandatangani SPPD itu soal perjalanan dinasnya," kata Andre dalam pernyataannya di sela rapat dengan direksi PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025) dikutip dari Tribunnews.com. 

Ia pun menegaskan jika amplop tersebut diberikan pada saat rapat, karena Herman Khaeron belum sempat menerimanya. 

Di mana seharusnya diambil di Sekretariat Komisi VI.

"Nah, untuk itu saya berikan kesempatan bapak yang pakai batik warna kuning untuk mengklarifikasi langsung supaya ini clear, jangan ada fitnah ya, opini yang menyesatkan," kata Andre.

Dia menduga ada upaya dari pihak tertentu yang ingin menjadikan isu amplop coklat tersebut sebagai berita buruk di Komisi VI.

Herman bantah tudingan

Dalam kesempatan serupa, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, yang mengaku sebagai pihak tertuduh, terkejut dengan narasi di media sosial bahwa amplop SPPD-nya tersebut dituduh sebagai bentuk suap saat sidang. 

"Jadi kalau kemudian muncul tiba-tiba di medsos dibuatkan seolah-olah terjadi rapat dengan sesuatu hal yang disebutkan oleh mereka itu, menurut saya itu adalah fitnah yang keji," kata Herman.

Sebelumnya, video Herman menerima amplop itu kemudian viral di media sosial.

Baca juga: Fokus Sama Diri Sendiri Andre Rosiade Buka Suara Arhan Disebut Miskin, Atta Halilintar Ikut Kesal

“Korupsi sudah menjadi budaya di negeri Konoha. Perhatikan amplop kuning langsung simpan di bawah meja,” seperti dikutip dari cuitan akun X @ZulkifliLubis69, Rabu (12/3/2025).

Pengunggah potongan video itu juga turut memberikan mention kepada beberapa akun X, seperti Divisi Humas Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Presiden Prabowo Subianto, Kejaksaan Agung, dan DPR.

Dalam video itu, Herman yang mengenakan batik kuning terlihat disodorkan map berwarna merah oleh seseorang.

Dia pun kemudian menandatangani kertas di atas map tersebut, lalu mengambil amplop berwarna kuning dan menyimpannya di bawah meja. (*)

(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved