Prabowo Subianto Bantah Potong Gaji ASN, Ingin Efisiensi Anggaran Tapi Tak Ganggu Operasional

Berikut ini pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang membantah potong gaji ASN atau aparatur sipil negara. Ia menegaskan isu tersebut tak benar.

|
Dok. Setpres/Kontan/Carolus Agus Waluyo
PRABOWO BANTAH POTONG GAJI ASN- Ilustrasi efisiensi anggaran/Potret Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek 2576, Rabu (29/1/2025). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang membantah potong gaji ASN atau aparatur sipil negara. 

Ia menegaskan bahwa isu simpang siur terkait pemotongan gaji ASN tidaklah benar. 

Meski menginginkan efisiensi anggara, namun ia tak ingin mengganggu operasional sehari-hari kegiatan ASN

Ia pun menjelaskan maksudnya terkait efisiensi anggaran pada pemerintahan di seluruh wilayah Indonesia. 

Mulai dari pusat hingga daerah, diinginkan Prabowo agar melakukan penghematan anggaran. 

Hal ini disampaikan Prabowo saat berbicara pada acara silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/2/2025).

Dilansir dari Tribunnews.com, Prabowo secara terbuka menyebut isu gaji dipotong tak benar. 

"Narasi isu gaji dipotong itu tidak benar,” ujar Prabowo.

Baca juga: Profil Kepala Daerah se-Sulawesi Tenggara Akan Dilantik Presiden Prabowo Subianto, Jadwal Pelantikan

Menurutnya, efisiensi anggaran yang sedang dilakukan pemerintahannya saat ini terkait dengan penghematan. 

Namun, ia tidak ingin mengganggu operasional sehari-hari ASN

Tujuan Prabowo melakukan penghematan anggara justru dapat dialihkan pada program yang lebih bermanfaat untuk masyarakat. 

Misalnya, untuk kebutuhan pupuk bagi para petani hingga perbaikan sekolah. 

“Memang saya ingin laksanakan efisiensi tapi jelas efisiensi ini tidak mengganggu pekerjaan operasi sehari-hari,” jelasnya.

Sehingga saat pada 100 hari masa kerja, ia fokus untuk melakukan penghematan. 

Namun pengehematan anggaran yang dilakukan pada kegiatan tidak penting seperti perjalanan dins ke luar negeri, kunjungan kerja, bahkan seminar. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved