Gempa Bumi di Sulawesi Tenggara
Pasca Gempa Bumi Dikbud Kolaka Timur Sultra Liburkan Sekolah, Siswa Belajar Daring dari Rumah
Dikbud Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menangguhkan kegiatan belajar di sekolah. Sehingga siswa harus belajar online.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) masih menangguhkan kegiatan belajar di sekolah.
Hal tersebut diambil pemerintah, pasca gempa bumi di wilayah Koltim.
Kepala Dikbud Koltim, Syafruddin mengatakan keputusan meliburkan sekolah demi keselamatan siswa dan tenaga pendidik.
Namun, hingga kini belum ada kepastian, terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa kembali normal.
Baca juga: BPBD Sulawesi Tenggara Sebut Banjir Kendari Karena Drainase, Gempa Kolaka Timur Ada 44 Rumah Rusak
“Sampai hari ini belum ada batas waktu kami tetapkan, kami terus memantau situasi."
"Jika intensitas gempa sudah menunjukkan penurunan signifikan, kami segera mengeluarkan surat edaran terbaru,” kata Syafruddin saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com via Whatsapp, Jumat (31/1/2025).
Syafruddin menyampaikan, rapat koordinasi terbaru, pemerintah daerah telah meningkatkan status dari siaga menjadi waspada bencana.
Dengan situasi masih belum stabil ini, Dikbud Koltim mengimbau proses pembelajaran berlangsung menggunakan metode alternatif.
Para kepala sekolah dan guru diminta menyesuaikan sistem belajar, seperti pembelajaran daring, belajar di luar ruangan secara mandiri, serta kunjungan guru ke rumah-rumah siswa.
Baca juga: Apel Siaga Bencana, Kapolres Kolaka AKBP Yudha Widyatama Nugraha: Antisipasi Terjadinya Gempa Bumi
Dinas Pendidikan juga memastikan seluruh kegiatan belajar tetap dalam pemantauan, melalui pendampingan satuan pendidikan.
Pemerintah daerah juga akan terus memantau situasi, dan akan mengambil langkah lebih lanjut sesuai perkembangan di lapangan.
Jika kondisi sudah lebih aman, aktivitas belajar di sekolah akan segera dipulihkan.
“Kami berharap meskipun kondisi ini, anak-anak tetap bisa belajar dengan bimbingan para guru. Keselamatan tetap yang utama, tetapi pendidikan juga harus tetap berjalan,” jelasnya. (*)
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.