Gempa Kolaka Timur

90 Rumah Warga di Kolaka Timur Rusak Dampak Gempa Beruntun Selama 8 Hari, Tiga Rusak Berat

Sebanyak 90 rumah warga dilaporkan rusak akibat gempa bumi beruntun di Kabupaten Kolaka Timur atau Koltim, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Penulis: Laode Ari | Editor: Amelda Devi Indriyani
Istimewa
GEMPA KOLAKA TIMUR: Tembok rumah warga ambruk di Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (29/1/2025). Gempa terus melanda Kolaka Timur sejak Jumat (24/1/2025) lalu hingga hari ini, Jumat (31/1/2025), dengan total gempa susulan sebanyak 250 kali, 33 di antaranya dirasakan langsung warga, hingga menyebabkan 99 bangunan rusak. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 90 rumah warga dilaporkan rusak akibat gempa bumi beruntun di Kabupaten Kolaka Timur atau Koltim, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Data rumah warga rusak tersebut dari laporan BPBD Koltim pada Jumat (31/1/2024) pukul 09.00 wita.

Jumlah bangunan atau rumah warga yang rusak diperkirakan terus bertambah, dampak dari gempa 5,1 magnitudo di Kolaka Timur, Rabu (29/1/2025) lalu sekira pukul 08.50 wita.

Puluhan bangunan rusak karena gempa beruntun yang sudah lebih sepekan melanda Kolaka Timur pasca gempa utama 4,9 magnitudo pada Jumat (24/1/2025) lalu.

Dari laporan BMKG Kendari, wilayah Kolaka Timur sudah dilanda gempa bumi sebanyak 250 kali dalam 8 hari.

Kepala BPBD Kolaka Timur, Dewa Made Ratmawan, menyampaikan saat ini sudah terdata 90 rumah warga rusak akibat guncangan gempa.

Bangunan yang rusak terdiri dari tiga rusak berat, sementara 87 lainya rusak sedang dan ringan.

Baca juga: Kolaka Timur Sulawesi Tenggara Diguncang 250 Kali Gempa Dalam 8 Hari, 31 Kali Dirasakan Masyarakat

"Tiga rumah yang rusak berat dua titik di Mowewe dan satu di Lalolae," kata Made dikonfirmasi melalui telepon.

Made menjelaskan, rumah warga yang rusak berat setelah bagian bangunannya ambruk akibat guncangan gempa.

"Kalau seperi rumah yang temboknya rubuh itu masuk rusak berat. Selebihnya itu retak-retak temboknya," jelas Made.

Jumlah rumah warga dan fasilitas umum  rusak tersebar di beberapa kecamatan, namun yang terbanyak di Kecamatan Lalolae, Tirawuta dan Mowewe.

"Untuk jumlah warga yang terdampak ada 90 KK, karena hitungan kami satu rumah itu satu kepala keluarga, itu data sementara," jelas Made. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved