Berita Sulawesi Tenggara
HPP Gabah Naik Jadi Rp6.500 per Kg, Bulog Sulawesi Tenggara Bakal Serap dari Petani Sesuai Kualitas
Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tenggara (Sultra) selain menyerap beras, juga akan menyerap gabah dari petani pada tahun 2025.
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tenggara (Sultra) selain menyerap beras, juga akan menyerap gabah dari petani pada tahun 2025.
Serapan gabah maupun beras tersebut akan mengikuti Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yang diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025.
Kepala Perum Bulog Sultra, Siti Mardati Saing mengatakan berdasarkan keputusan tersebut, pemerintah menaikkan HPP gabah yang sebelumnya Rp6.000 per kilogram menjadi Rp6.500.
Keputusan ini telah berlaku sejak 15 Januari 2025.
“Serapan gabah kering panen (GKP) dari petani maupun di penggilingan ini, baru tahun ini kita laksanakan, untuk membantu mewujudkan swasembada pangan tahun 2025,” kata Siti Mardati Saing, Kamis (16/1/2025).
Baca juga: Mengenal Jaringan Rumah Pangan Kita Bulog Sulawesi Tenggara, Dukung Usaha Korpri Nasional di Sultra
Siti Mardati menyampaikan pihaknya akan menyerap gabah dengan harga pembelian yang disesuaikan berdasarkan kualitas gabah.
Jika kualitas menurun, harga beli juga akan berkurang sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam keputusan Badan Pangan Nasional.
"Saat ini kita juga sudah bekerja sama dengan mitra penggilingan untuk menyerap gabah petani, baik basah maupun yang kering,” tuturnya.
Untuk gabah kering panen (GKP) dari petani akan dibeli Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram, dengan kriteria kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.
Sedangkan gabah kering panen dari penggilingan akan dibeli dengan harga Rp6.700 per kilogram, dengan kriteria kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.
Baca juga: Segini Stok Beras, Minyak Goreng, Gula Pasir Bulog Baubau Sulawesi Tenggara Jelang Tahun Baru 2025
Lalu, gabah kering giling (GKG) dari penggilingan akan dibeli dengan harga Rp8.000 per kilogram, dengan kriteria kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal tiga persen.
Kemudian, gabah kering giling di gudang Perum Bulog akan dibeli dengan harga Rp8.200 per kilogram, dengan kriteria kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal tiga persen.
“Untuk beras akan dibeli dengan harga Rp12.000 per kilogram, dengan kriteria derajat sosoh minimal 100 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal dua persen,” ujarnya.
Sementara itu, Siti Mardati menjelaskan jika kualitas gabah tidak sesuai dengan kriteria tersebut, maka harga belinya akan dikurangi.
Seperti gabah kering panen dari petani dengan kadar air maksimal 25 persen, tetapi kadar hampanya 11-15 persen maka harga belinya turun Rp300, sehingga menjadi Rp6.200.
Baca juga: Petani Kolaka Timur Panen Ribuan Ton Gabah saat Kemarau Ekstrem,Syukur Pemerintah Perbaiki Bendungan
Warga Baubau Sultra Keluhkan Harga Beras SPHP Bulog Rp70 Ribuan, Ini Penjelasan Bulog |
![]() |
---|
Bulog Sediakan 1.000 Paket Sembako Murah Jelang Lebaran Idulfitri 2024 di Baubau Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Bulog dan Pj Bupati Konawe Harmin Ramba Sidak Pasar Asinua, Pastikan Stok dan Harga Sembako |
![]() |
---|
Beras SPHP 5 Kg Dijual Rp75 Ribu di Kios Kendari Sulawesi Tenggara, Ini Kata Kepala Bulog Sultra |
![]() |
---|
HPP Gabah Bakal Jadi Lebih Fleksibel, Bapanas Pertimbangkan Hal Ini, Segini Harganya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.