Berita Baubau

Warga Baubau Sultra Keluhkan Harga Beras SPHP Bulog Rp70 Ribuan, Ini Penjelasan Bulog

Sejumlah masyarakat mengaku resah dan bingung dengan penjualan beras SPHP Bulog yang melambung jauh tersebut.

kolase TribunnewsSultra.com
Kepala Cabang Bulog Baubau, Muh Akbar Said menanggapi tingginya harga penjualan beras SPHP di Baubau Sulawesi Tenggara 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Warga keluhkan harga beras SPHP Bulog yang dijual online jauh di atas harga standar.

Sejumlah masyarakat mengaku resah dan bingung dengan penjualan beras SPHP Bulog yang melambung jauh tersebut.

Terlihat dari beberapa postingan Facebook yang menjual beras SPHP 5 kg hingga Rp70 ribuan, sementara beras tersebut seharusnya dibanderol seharga Rp55 ribuan saja.

Bahkan keluhan warga pula ditujukan kepada pedangan di pasaran yang menjual beras dengan label SPHP 5 kg mencapai harga Rp80 ribuan.

Menanggapi hal tersebut Kepala Cabang Bulog Baubau, Muh Akbar Said mengatakan penjual nakal seperti ini sudah banyak terjadi.

"Laporan penjual nakal seperti ini memang kalau di Kota Baubau sudah cukup banyak," jelasnya.

Kata dia, sudah beberapakali menegur dan mem-blacklist kerjasama mereka sebab penjualan yang tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan dari Bulog.

Baca juga: Harga Telur di Kota Baubau Naik, Pedagang Prediksi Bakal Melonjak hingga Lebaran Idul Fitri 2024

"Mengenai penjual yang masih nakal, kami pikir ini sudah pihak ketiga dan saya akan mencari serta jika terbukti setelah mengambil dari kami kembali menjual ketempat lain, tentu saja kami akan blacklist karena telah menyalahi aturan," jelasnya.

Selain itu, ternyata penjual beras SPHP secara online setelah dicek bukanlah RPK dari Bulog Baubau, sehingga perlu dilakukan pendalam lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Said menjelaskan sebenarnya memang terdapat relaksasi harga namun hal tersebut terjadi pada beras premium.

Mengenai pedagang yang menjual beras di atas HET, pihaknya laksanakan lapak beras di dua pasar tradisional itu yang bertujuan untuk menekan penjual nakal.

Salah satunya adanya lapak Laida menawarkan harga lebih murah, yang diharapkan dapat membuat pedagang nakal kapok.

Namun di lapangan masih saja ada pedagang nakal.

Baca juga: Beras SPHP 5 Kg Dijual Rp75 Ribu di Kios Kendari Sulawesi Tenggara, Ini Kata Kepala Bulog Sultra

"Padahal para pengecer pasar itu sudah kami beritahu untuk tidak menjual jauh di atas harga. Kalau menjual dikisaran harga Rp55 ribuan hingga Rp60 ribunan kami masih tolerir tapi kalau sudah mencapai Rp75 ribuan saya pikir sudah keterlaluan," bebernya.

Mengenai tindakan selanjutnya, Bulog mengaku akan lakukan evaluasi kembali mengenai pengencer yang telah bekerjasama dengan Bulog.

Ia juga mengimbau kepada pedagang beras yang telah bekerjasama dengan Bulog Baubau untuk tidak menjual di atas harga eceran tertinggi.

"Juga kepada masyarakat jika menemukan penjual yang menjual beras SPHP jauh di atas HET dapat langsung melaporkan kepada kami," tutupnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved