Viral Agus Buntung di Mataram Baca Mantra Sebelum Lakukan Pelecehan, Sempat Ditendang Korban

Terungkap hal lain terkait kasus rudapaksa yang dilakukan oleh seorang disabilitas bernama Agus Buntung di Mataram.

Kolase TribunnewsSultra.com
KOLASE- Terungkap hal lain terkait kasus rudapaksa yang dilakukan oleh seorang disabilitas bernama Agus Buntung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).  Dari pengakuan pihak korban disebutkan bahwa Agus sempat membaca mantra sebelum melakukan pelecehan.  Bahkan ia juag sempat menendang korban saat berteriak.  Namun korban tak terus diam, ia berusaha menangkal mantra dari Agus Buntung dengan ayat kursi/Ilustrasi 

Bahkan korban berteriak dan menendang Agus. 

Caranya adalah korban sempat menendang dan berteriak.

"Korban didorong oleh pelaku sehingga korban terbaring di kasur. Setelah itu korban menolak dengan gestur mengarahkan kaki korban ke badan pelaku, kayak menendang. Dia menolak untuk disentuh badannya," ujar Andre.

Meski sudah melawan, kata Andre, korban mengaku tak berdaya karena terus diancam. 

Baca juga: Dosen PA soal Agus Buntung, Sebut Sering Bikin Ulah, Tak Kaget saat Tahu Mahasiswanya Kena Kasus

Pada saat itu lah Agus disebut mengucapkan mantra dan dibalas menggunakan ayat kursi oleh korban. 

"Korban menoleh ke arah kanan. Setelah korban menoleh, korban mendengar pelaku membaca sebuah jampi-jampi atau mantra." 

"Kemudian (korban) melawan dengan membaca ayat Kursi, beberapa kali korban membaca ayat Kursi sembari melihat ke kanan, tidak melihat wajah (pelaku)," ungkap Andre.

Agus Buntung Disebut Kerap Bawa Perempuan ke Homestay

Dirkrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat menyampaikan, berdasarkan keterangan pihak homestay, Agus sering membawa perempuan yang berbeda. 

"Dari keterangan karyawan dan pemilik homestay memang si pelaku ini selain membawa korban yang melapor ke kita, juga pernah membawa perempuan (lain)," katanya, Kamis (5/12/2024).

Karyawan homestay mengaku melihat Agus membawa empat perempuan berbeda ke penginapan tersebut.

Sementara pemilik homestay mengatakan, Agus, membawa lima orang yang berbeda. 

"Kalau pemilik homestay itu ada lima orang berbeda yang dibawa oleh pelaku," ungkapnya.

Syarif menduga, pelaku membawa para korbannya ke homestay yang sama karena merasa nyaman dengan tempat tersebut.

Agus melancarkan aksinya pada korban pertama yang melapor dan korban kedua dalam waktu yang berdekatan yakni di bulan Oktober 2024.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved