Berita Kendari

Tidak Ada CCTV hingga Toilet Terpisah Pria-Wanita Jadi Faktor Penyebab Kekerasan di Sekolah Kendari

Tidak adanya fasilitas CCTV atau kamera pengintai serta toilet terpisah bagi pelajar putra dan putri menjadi salah satu penyebab kekerasan di sekolah.

TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Kendari, Haslita. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tidak adanya fasilitas CCTV atau kamera pengintai serta toilet terpisah bagi pelajar putra dan putri menjadi salah satu penyebab kekerasan di sekolah.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Kendari, Haslita usai kegiatan Talkshow dan Kampanye Stop Kekerasan di Satuan Pendidikan.

"Tidak punya CCTV itu berpeluang melakukan kekerasan, kemudian kamar mandi yang belum terpisah untuk pria dan wanita itu juga sangat berpeluang," kata dia, Jumat (29/11/2024).

Selain itu, kelas dengan jam kosong juga rawan terjadi kekerasan mulai dari kekerasan fisik, kekerasan verbal, hingga kekerasan seksual.

Haslita mengatakan, pada tahun 2023 hingga tahun ini, DPPPA Kota Kendari mencatat kekerasan yang terjadi di sekolah berkisar 24 kasus.

Baca juga: Mahasiswa KKN USN Kolaka Bagi Tips Hindari dan Tidak Jadi Pelaku Bullying ke Siswa SDN 1 Pewutaa

"Di satu tahun terakhir ini, 2024, jumlah kekerasan di sekolah tingkat SD dan SMP ada tujuh sampai sembilan kasus," ungkap dia.

Lebih lanjut Haslita menjelaskan kebanyakan peserta didik yang menjadi pelaku kekerasan di sekolah tidak menyadari telah melakukan tindakan agresif.

"Mereka tidak sadar sementara melakukan kekerasan, mereka bullying terhadap temannya," jelasnya.

"Mereka tidak paham apa itu kekerasan, bagaimana itu kekerasan, yang mana saja disebut kekerasan, mana yang tidak boleh dilakukan," imbuh dia.

Menurutnya, peran keluarga sangatlah penting untuk meminimalisir potensi anak menjadi pelaku maupun korban kekerasan.

Baca juga: Tips Parenting Agar Anak Tak Jadi Pelaku Bullying Diberikan Psikolog di Kendari Sulawesi Tenggara

Tidak hanya itu, satuan pendidikan pun berperan penting memberikan edukasi kepada pelajar mulai dari jenis kekerasan hingga cara menanganinya.

"Setelah kami lihat ini bahwa tidak ada ruang di sekolah untuk mengedukasi itu," ungkap Haslita.

Untuk itu, DPPPA Kota Kendari turut melakukan pertemuan dengan pelajar di sekolah-sekolah untuk mengedukasi stop kekerasan dalam bentuk lagu, permainan, dan kuis. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved