Berita Wakatobi

Pengakuan Keluarga Korban Sunat Laser di Wakatobi, Dapat Bantuan Dibawa ke Jawa untuk Pengobatan

Bocah berinisial MR (9) menuju ke Pulau Jawa untuk melakukan pengobatan usai kelamin terpotong gegara sunat laser di sebuah rumah sakit apung. 

Penulis: Dian Sasmita | Editor: Desi Triana Aswan
TribunnewsSultra.com/Dian Sasmita
Inilah pengakuan keluarga korban sunat laser di Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra).  Bocah berinisial MR (9) menuju ke Pulau Jawa untuk melakukan pengobatan usai kelamin terpotong gegara sunat laser di sebuah rumah sakit apung.  Diketahui, MR diantar sang ibu untuk menjalani sunat di rumah sakit apung yang beroperasi beberapa hari di kampungnya, Pulau Kaledupa, Wakatobi.  Sayangnya, terjadi insiden yang tak diinginkan. Di mana, kelamin MR tak seperti semula usai menjalani sunat laser.  

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,WAKATOBI- Inilah pengakuan keluarga korban sunat laser di Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Bocah berinisial MR (9) menuju ke Pulau Jawa untuk melakukan pengobatan usai kelamin terpotong gegara sunat laser di sebuah rumah sakit apung

Diketahui, MR diantar sang ibu untuk menjalani sunat di rumah sakit apung yang beroperasi beberapa hari di kampungnya, Pulau Kaledupa, Wakatobi

Sayangnya, terjadi insiden yang tak diinginkan. Di mana, kelamin MR tak seperti semula usai menjalani sunat laser. 

Kini MR sudah berada di Kota Baubau, untuk melakukan perjalanan laut menuju Pulau Jawa. 

Setelah sebelumnya kekurangan biaya pengobatan, MR pun mendapat bantuan dari para dokter di Jawa. 

Sehingga seluruh biaya pengobatan MR akan ditanggung hingga sembuh. 

Baca juga: Bocah Lelaki 9 Tahun di Wakatobi Jadi Korban Sunat Laser, Sang Ibu Kebingungan Ingat Masa Depan Anak

"Tidak kasian mereka yang tanggung kita.  Sekarang  sampai ini anak dia sembuh baik-baik baru kami pulang. Dokter dari Jawa semua yang tanggung," tutur keluarga korban yang turut mendampingi saat dikonfirmasi pada Jumat (25/10/2024). 

Pihak keluarga pun sudah tak ingin memperpanjang permasalahan medis yang dialami MR. 

Pasalnya, MR sudah mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak berasal dari dokter-dokter di Jawa. 

"Ini barang jangan lagi di perpanjangkan soanya mereka uda siap merawat adik. Dan kami udah berterimah kasih kalian udah membantu. Dan kalau boleh  jangan di perpanjangkan lagi 
Mari kita bersama-sama berdoa agar adik ini cepat sembuh. Amiiinn," jelasnya. 

‘’Udah dulu yah udah aman  besok kami berangkat  ke Jawa,’’ chat keluarga korban ke TribunnewsSultra.com. 

Untuk diketahui, keluarga korban sunat di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, mengungkapkan pengalaman traumatis mereka setelah MR mengalami komplikasi pasca tindakan medis tersebut.

Orang tua korban mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap pelayanan saat proses sunat massal tersebut, diduga tidak dilakukan sesuai dengan standar medis yang semestinya.

Setelah berita ini mencuat, korban memberikan pengakuan ke TribunnewsSultra.com beberapa waktu lalu. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved