OPINI
OPINI Dilema Kesehatan Mental Ibu Pasca Persalinan: Antara ASI, Bayi dan Harmonisasi Keluarga
Mahasiswa S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin 2024, Menuliskan Opini Kesehatan Mental Ibu Pasca Persalinan.
Salah satu kondisi yang umum dialami ibu pasca persalinan adalah gangguan suasana hati yang tidak menentu yang biasa disebut dengan istilah postpartum blues atau baby blues.
Postpartum blues adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita pasca melahirkan.
Kondisi ini seringkali tidak terdeteksi dan dianggap wajar sebab dianggap sebagai kelelahan ibu pasca melahirkan.
Gejala yang dirasakan yaitu perasaan cemas, kesedihan, kelelahan, dan suasana hati yang tidak stabil, mudah tersinggung dan marah, kurang tidur dan kurang nafsu makan.
Terkadang ibu bingung dengan perasaannya sendiri.
Baca juga: Prestasi Luar Biasa Kemenkumham RI, Raih Opini WTP 15 Kali Berturut-turut dari BPK RI
Perasaan tersebut muncul dalam beberapa hari setelah persalinan dengan gejala puncak dalam 3-5 hari pertama, dan biasanya mereda dalam waktu 10-14 hari setelah kelahiran bayi.
Meskipun gejala-gejala ini seringkali dianggap sebagai bagian dari proses penyesuaian normal setelah melahirkan.
Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, postpartum blues dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan mental yang lebih serius.
Seperti depresi pascapersalinan (postpartum depression), hingga psikosis pasca persalinan dan berdampak bagi kebahagiaan dan keharmonisan ibu, bayi, dan keluarga jika tidak segera ditangani.
Ibu dengan postpartum blues dapat mengganggu pemberian ASI pada bayi sebab perasaan stres dan cemas dapat mempengaruhi penurunan produksi ASI dan kemampuan ibu untuk menyusui dengan nyaman.
Dampak bagi bayi yaitu kurangnya bonding atau ikatan kasih sayang oleh ibu karena kurangnya kedekatan emosional dan interaksi yang seharusnya terbentuk.
Melalui proses menyusui dan hal ini akan berpengaruh pada perkembangan kecerdasan, emosional dan sosial anak.
Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi keharmonisan keluarga, terutama jika ibu merasa tidak mendapatkan dukungan psikologis, emosional dan instrumental yang cukup dari pasangan atau keluarga terdekat maka hal ini dapat memicu terjadinya konflik terhadap pasangan..
Dampak yang lebih serius jika postpartum blues tidak tertangani dengan baik dapat berlanjut ketahap depresi pasca persalinan bahkan ke tahap yang lebih parah yaitu psikosis pasca persalinan dimana gejalanya adalah ibu merasa putus asa.
Memiliki rasa bersalah atau penyesalan yang mendalam, tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk merawat bayinya bahkan dirinya sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.