Berita Konawe Utara

Stunting di Konawe Utara Sulawesi Tenggara Turun Jadi 5,4 Persen Tahun 2024, Posyandu Diaktifkan

BKKBN dan Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara (Konut) menggelar kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka penurunan stunting.

Penulis: Nursaida | Editor: Sitti Nurmalasari
Dokumentasi TribunnewsSultra
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kabupaten Konawe Utara (Konut) menggelar kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka penurunan stunting. Kegiatan kerja sama Dinas Kesehatan ini diselenggarakan di Balai Pelatihan Rakyat Desa Panggulawu, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konut, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (3/10/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE UTARA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Kabupaten Konawe Utara (Konut) menggelar kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka penurunan stunting.

Kegiatan kerja sama Dinas Kesehatan ini diselenggarakan di Balai Pelatihan Rakyat Desa Panggulawu, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konut, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (3/10/2024).

Camat Sawa, Jasmin membuka acara yang dihadiri Kader PKK, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lakidende (Unilaki), perwakilan BKKBN Sultra, dan beberapa anggota TNI-Polri.

Penyuluh Keluarga Berencana Desa Panggulawu, Ahmad Amrullah Rusadi mengatakan kegiatan diawali materi disampaikan Pengelola Program Misi Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Konut, Yaya Suherla.

"Beliau (Yaya Suherla) selaku pemateri menyampaikan keadaan stunting di Konawe Utara," ujar Ahmad Amrullah Rusadi, Kamis.

Baca juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Wisuda 25 Lansia di Kolaka Timur hingga Bahas Percepatan Penurunan Stunting

Sementara itu, Yaya Suherla mengatakan persentase stunting di Konawe Utara pada tahun 2023 adalah 6 persen kemudian mengalami penurunan pada tahun 2024 menjadi 5,4 persen.

"Kemarin tahun 2023 stunting berada pada angka 6 persen dari seluruh balita yang ada di Konut. Namun Juli 2024, kita sudah 5,4 persen," ujar Yaya Suherla.

Kata dia, persentase ini berada di bawah standar pemerintah pusat yang mengharapkan stunting di seluruh Indonesia turun menjadi 14 persen.

Yaya menuturkan penurunan stunting ini juga disebabkan penerapan sistem pos pelayanan terpadu (posyandu) yang berkelanjutan.

Posyandu tidak hanya ditujukan untuk balita dan anak-anak, tetapi juga bagi masyarakat luas, baik lansia, remaja, maupun orang sehat.

Baca juga: MUI dan Kemenag Baubau Dukung Sebarkan Materi Khutbah Stunting, Disampaikan Setiap Jumat di Masjid

Selain itu, dalam kegiatan tersebut terdapat sesi praktik pengolahan makanan oleh PKK Desa Panggulawu.

Sejumlah peserta memperhatikan proses pengolahan makanan yang dipraktikkan, kemudian dipersilakan untuk mencicipi hasil makanan yang diolah. (*)

(TribunnewsSultra.com/Nursaida)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved