Derap Nusantara

Menyelami Dunia Bunyi Siswa Tunarungu

Mereka adalah para siswa SLB B Karnnamanohara. Meski tidak mendengar, bocah-bocah itu terampil memainkan angklung sesuai notasi yang tepat.

ANTARA/HO-SLB B Karnnamanohara
Ansamble Angklung SLB B Karnnamanohara berkolaborasi dengan para musisi jaz di "Warung Bakmi Maju Tak Gentar", Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Kamis (18/7/2024) malam. 

Perempuan bernama lengkap Erni Tri Kurnia Sari itu tidak menyangka para siswa kesayangannya lancar memainkan repertoar lagu "Fly Me to the Moon" bersama musikus jaz hingga menghibur banyak orang. Pasalnya, tidak pernah ada latihan bersama para musikus sebelumnya.

"Saya saja baru mendengar lagu 'Fly Me to the Moon' tiga kali," ucap Erni sembari tertawa kecil.

Bermain musik adalah satu dari beberapa mata ajar yang wajib diikuti semua siswa penyandang tunarungu SLB Karnnamanohara sebagai salah satu metode mengenalkan mereka tentang bunyi.

Dari kesunyian, mereka digiring memasuki dunia bunyi di Bumi yang ragamnya amat banyak dan belum mereka kenal sebelumnya.

Materi itu disuguhkan sebagai implementasi program Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan Irama (PKPBI) bagi siswa tunarungu.

Beragam alat musik macam drum, konga, serta angklung pun rutin diajarkan setiap 2 pekan sekali, termasuk mengenalkan warna musik mulai pop hingga jaz.

Kendati tak mendengar melalui telinga, para siswa sejatinya mampu mengenal dan merasakan suara atau warna nada melalui getaran.

"Mereka bisa menangkap getaran-getaran yang ada dari kulit mereka," ucap Erni yang mengampu siswa tunarungu sejak 2005 itu.

siswa tunarungu SLB B Karnnamanohara Ansamble Angklung
Ansamble Angklung SLB B Karnnamanohara berkolaborasi dengan para musisi jazz di Warung Bakmi Maju Tak Gentar, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Kamis malam (18/7/2024).

Keikhlasan hakiki

Arfa (12), siswa SLB B Karnnamanohara, malam itu kembali berkemas dan mengambil tas punggungnya untuk bersiap pulang bersama ibunya seusai pentas.

Melalui bahasa isyarat yang disampaikan kepada ibunya, Indah (40), Arfa mengaku senang bisa bermain angklung di depan umum sekaligus menuai apresiasi.

Meski tak mendengar irama indah musik yang baru saja ia mainkan bersama teman-temannya, Arfa merasa bahagia karena bisa membuat banyak orang terhibur.

"Senang dilihat orang banyak dan bisa menghibur orang lain," ucap Indah menyampaikan pengakuan anaknya.

Tak sekadar bangga, Indah meyakini semakin sering putranya pentas di hadapan umum, termasuk lewat musik, kian memompa rasa percaya diri anaknya.

Dodo (54), sang pemilik warung bakmi, pun mengaku ketiban berkah. Selain ramai pembeli, ia senang dapat memberikan ruang apresiasi bagi anak-anak penyandang tunarungu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved