BKKBN Sultra

Penguatan Kapasitas Pelayanan KB BKKBN Sultra Jadi Modal Bidan Muda di Sulawesi Tenggara Berkompeten

Tim Kerja Akses Kualitas Layanan, Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi (AKL KB & Kespro) BKKBN Sulawesi Tenggara menggandeng mahasiswa kebidanan

Istimewa
Tim Kerja Akses Kualitas Layanan, Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi (AKL KB & Kespro) BKKBN Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng mahasiswa kebidanan di Kota Kendari ikut penguatan kapasitas pelayanan KB bagi calon tenaga kesehatan perguruan tinggi di Kota Kendari, Jumat (16/8/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tim Kerja Akses Kualitas Layanan, Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi (AKL KB & Kespro) BKKBN Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng mahasiswa kebidanan di Kota Kendari ikut penguatan kapasitas pelayanan KB.

Sekiranya ada 120 mahasiswa kebidanan yang telah lulus ujian kompetensi Poltekkes Kemenkes Kendari, menjadi peserta penguatan kapasitas pelayanan KB bagi calon tenaga kesehatan di perguruan tinggi tersebut, pada Jumat (16/8/2024).

Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Drs Asmar, menyampaikan bidan muda di Sultra penting untuk menguasai dasar-dasar layanan kontrasepsi.

Mulai dari konseling, penapisan sampai dengan pemasangan kontrasepsi khususnya kontrasepsi jangka panjang Implant dan IUD.

Sebab bidan muda nantinya dapat mengabdi sebagai salah satu anggota dalam Tim Pendamping Keluarga Desa, sebagai bagian dalam percepatan penurunan stunting khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Asmar juga menyebut, pada Tahun 2024 ini terdapat total 501 Tempat Pelayanan KB dan hanya 21 Praktik Mandiri Bidan dan 20 Praktik Mandiri Bidan Jejaring.

Baca juga: Orientasi Bina Keluarga Balita di Buton, BKKBN Sulawesi Tenggara Harap Kader Bantu Atasi Stunting

Tentunya bidan-bidan lain juga telah mengisi sebagai provider pelayanan kontrasepsi di seluruh Tempat Pelayanan KB.

"Kami bermaksud, perlu suatu program strategis untuk menaikkan baik kualitas dan kuantitas provider pelayanan kontrasepsi yang mayoritas berasal dari profesi kebidanan," kata Asmar dalam sambutannya saat membuka pertemuan penguatan tersebut di salah satu hotel di Kendari.

Pertemuan ini juga sebagai tindak lanjut dari kerjasama antara BKKBN Sultra dengan Poltekkes Kemenkes Kendari, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman, pada Selasa (4/6/2024) lalu.

Di antara klausul tersebut ialah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan Program Bangga Kencana di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mewujudkan keluarga berkualitas melalui peningkatan peran serta Poltekkes Kemenkes Kendari.

"Calon bidan yang telah diwisuda Poltekkes Kemenkes Kendari akan mejadi bidan yang memiliki kompetensi dan kapabilitas yang tinggi dalam melakukan pelayanan kontrasepsi," ujarnya.

Diharapkan setelah selesai mengikuti kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan lebih percaya diri dalam memberikan konseling dan pelayanan kontrasepsi terutama metode kontrasepsi jangka panjang yakni Implant dan IUD.

Baca juga: Berdayakan Kelompok Masyarakat Jadi Salah Satu Upaya BKKBN Turunkan Stunting di Sulawesi Tenggara

Lebih lanjut, masyarakat memiliki ekspektasi terhadap kompetensi bidan dalam memberikan layanan kontrasepsi bidan dalam memberikan pelayanan kontrasepsi.

Di mana lulusan kebidanan ini tidak hanya sebagai petugas kesehatan yang memberikan layanan kontrasepsi, juga sebagai konselor pelayanan kontrasepsi.

Perlu diketahui, BKKBN ditugaskan sebagai koordinator pelaksanaan percepatan penurunan stunting di lapangan.

Di antara programnya ialah penyediaan Tim Pendamping Keluarga disetiap desa.

Dengan demikian terdapat suatu peluang bagi lulusan muda kebidanan agar dapat mengembangkan diri sebagai salah satu anggota Tim Pendamping Keluarga.

Sehingga kompetensi bidan akan menjadi lebih berkualitas lagi disebabkan program TPK yang senantiasa membina ibu hamil dan ibu pasca persalinan dalam penyegeraan pelayanan kontrasepsi.

Baca juga: OPINI: Alat Kontrasepsi Bagi Remaja, Antara Kespro dan Zinah

"Bidan-bidan muda memiliki kesempatan berkarir langsung di masyarakat, bahkan di desa tempat tinggalnya dan tidaklah melulu berorientasi berkarir pada faskes, klinik atau institusi kesehatan lainnya.

Ketua Tim Kerja AKL KB & Kespro, dr Fithriyani Abu Kasim, mengatakan pertemuan ini merupakan program Pre-service Training bagi Perguruan Tinggi Provider Pelayanan Keluarga Berencana.

Agar lulusan tersebut kelak akan meningkatkan tenaga kesehatan pelayanan kontrasepsi baik kuantitas dan kualitas.

"Penguatan kapasitas pelayanan KB memiliki peran yang sangat besar terhadap program Keluarga Berencana dan dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui peningkatan kesertaan ber-KB. Ini melatih kemandirian para bidan muda memberikan pelayanan kontrasepsi," ujar Fithriyani.

Dalam kegiatan ini, bidan muda dilatih untuk memberikan Konseling Keluarga Berencana, Penapisan Kriteria Kelayakan Medis Penggunaan Kontrasepsi Dengan Roda Klop, serta Pelayanan Kontrasepsi Jangka Panjang IUD dan Implant.

Konseling tersebut disampaikan oleh P2KS Provinsi Sulawesi Tenggara yang diketuai oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Prof DR dr Juminten Saimin, Sp.OG.(*)

(TribunnewsSultra.com/Content Writer)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved