Penganiayaan Siswa SMA di Baubau

Pelaku Pemukulan Siswa Saat Latihan Marching Band SMAN 1 Baubau Bukan Asisten Pelatih

Pelaku pemukulan siswa saat latihan marching band di SMAN 1 Baubau ternyata tidak terdaftar atau bikan sebagai asisten pelatih.

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)
Siswa SMAN 1 Baubau, SA (16) menjadi korban pemukulan saat latihan marching band di SMAN 1 Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Pelaku pemukulan siswa saat latihan marching band di SMAN 1 Baubau ternyata tidak terdaftar atau bikan sebagai asisten pelatih.

Kepala SMA Negeri 1 Baubau, Muhammad Radi mengatakan pelaku pemukulan dalam insiden yang viral di sosial media tersebut bukanlah seorang asisten pelatih.

"Saya sudah kualifikasi terhadap pelatih dan asisten pelatih bersama dengan ketua komite yang mana mereka menjelaskan yang memukul bukanlah dari pelatih ataupun asisten pelatih," jelasnya, Rabu (31/7/2024).

Kata dia, pelaku yang melakukan pemukulan tersebut merupakan alumni marching band SMAN 1 Baubau.

Radi menjelaskan memang terkadang dalam proses pelatihan alumni marching band SMAN 1 Baubau ini datang untuk melihat progres anggota.

"Dalam peristiwa tersebut terjadi saat asisten pelatih mengarahkan siswa namun tiba-tiba ada yang datang memukul," bebernya.

Diketahui sebelumnya salah seorang asisten pelatih diduga lakukan pemukulan terhadap siswa saat berlangsung latihan di halaman SMA N 1 Baubau, Minggu (21/7/2024).

Baca juga: Korban Pemukulan saat Latihan Marching Band di SMAN 1 Baubau Sempat Sulit Bernapas Usai Dipukul

Korban SA (16) yang saat itu berada di kelompok tenor bersama tujuh siswa lainnya diminta berbaris untuk menerima arahan dari asisten pelatih.

Namun tiba-tiba pelaku memukul siswa pada bagian perut hingga terjatuh, seluruh korban hanya terima satu pukulan dalam peristiwa tersebut.

Korban SA merasa sesak hingga sulit bernapas pasca pemukulan tersebut.

Namun, ia masih dapat melanjutkan aktivitasnya untuk tampil pada acara di Kabupaten Buton Tengah, Senin (22/7/2024).

Namun pada Kamis (25/7/2024) pagi korban SA sudah mulai merasakan demam serta terus-menerus muntah hingga akhirnya korban meminta dibawa ke rumah sakit.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, korban alami trauma benda tumpul pada bagian rusuk.

Peristiwa kemudian dilaporkan oleh ayah korban ke Polres Baubau pada Kamis (25/7/2024).(*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved