Penganiayaan Siswa SMA di Baubau
Korban Pemukulan saat Latihan Marching Band di SMAN 1 Baubau Sempat Sulit Bernapas Usai Dipukul
Seorang siswa SMA di Kota Baubau, menjadi korban pemukulan seorang asisten pelatih marching hingga alami trauma benda tumpul pada bagian rusuk.
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Seorang siswa SMAN 1 Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi korban pemukulan seorang asisten pelatih marching hingga alami trauma benda tumpul pada bagian rusuk.
Ayah korban, Ery mengatakan anaknya mengalami trauma tulang rusuk sebelah kanan bawah dan diketahui setelah korban dibawa ke rumah sakit.
"Berdasarkan keterangan dokter saat itu, anak saya alami trauma benda tumpul pada bagian rusuk," bebernya, Selasa (30/7/2024).
Diketahui, SA (16) diduga dianiaya saat latihan marching band bersama tujuh siswa lainnya oleh seorang asisten pelatih pada bagian perut sebanyak satu kali, pada Minggu (21/7/2024).
Setelah pemukulan tersebut, SA masih beraktivitas latihan sebab sedang persiapan untuk tampil di Buton Tengah pada Senin (22/7/2024).
"Selasa (23/7/2024) sore anak saya masih sempat ke sekolah namun pada Kamis (25/7/2024) pagi ia sudah mulai merasakan demam serta terus-menerus muntah," jelasnya.
Kata dia, awalnya ia hanya beri obat-obatan seperti penurun demam namun tidak terdapat perubahan.
Baca juga: BREAKING NEWS Siswa SMAN 1 Baubau Sulawesi Tenggara Diduga Dianiaya Saat Latihan Marching Band
Kemudian pada Jumat (26/7/2024) korban sendiri yang meminta untuk dibawa ke rumah sakit sebab tidak lagi tahan dengan rasa sakit.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter ada trauma benda tumpul pada bagian rusuk," beber ayah korban pada wartawan.
Dalam hal ini, ia telah memasukan laporannya ke polres Baubau pada Jumat (26/7/2024).
Korban SA mengungkap saat pemukulan tersebut ia bersama tujuh rekan lainnya, namun yang terkena pukulan hanyalah dirinya.
"Dia pukul mulai dari temanku yang paling ujung dan tidak ada aba-aba langsung main pukul," jelas SA.
Ia mengaku alami sesak napas hingga tidak bernapas hampir semenit meskipun sudah dibaringkan.
"Saya pikir setelah baru itu saya sudah bisa bernapas tapi ternyata belum juga," ujarnya.
Baca juga: Video Viral Wanita Dianiaya Laporkan Suami KDRT di Pomalaa Kolaka, Ternyata Istri Ke-8 Nikah Siri
Ia kemudian dibantu oleh pelatih lainnya hingga dapat bernapas kembali.
Korban pikir masih dapat mampu menjalankan tugasnya tanpa sadar setelah beberapa hari kemudian ia mulai merasakan demam dan muntah-muntah.
Kemudian dalam hal ini, pihak sekolah sudah menjenguk keadaan korban serta peristiwa ini sudah dilaporkan ke Polres Baubau pada Jumat (26/7/2024) lalu.(*)
(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.