Wisata Sulawesi Tenggara

16 Air Terjun di Sulawesi Tenggara, Ada yang Miliki Kisah Legenda hingga Masuk ADWI Kemenparekraf

Simak berikut deretan wisata air terjun di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

kolase TribunnewsSultra.com
Kolase foto sejumlah air terjun yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

6. Air Terjun Pitu Ndengga

Berasal dari bahasa Tolaki, Pitu Ndengga berarti tujuh tingkat atau tujuh tangga.

Seperti namanya, air terjun tersebut memiliki tujuh tingkat dengan ketinggian 10 meter dan dipercantik dengan batu-batu alam.

Airnya yang jernih disertai suasana sejuk tentu membuat pengunjung ingin berlama-lama di Air Terjun Pitu Ndengga.

Jarak dari pemukiman Desa Namu menuju air terjun tersebut berkisar 1 kilometer.

Selama perjalanan kamu akan melewati perkebunan warga, seperti kebun pala, kebun jambu mete, kebun kelapa, serta kebun cengkeh.

Desa Wisata Namu yang terletak di Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bisa dicapai melalui jalur laut.

Jalur tersebut yakni di Pelabuhan Kapal Kayu Desa Langgapulu, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konsel.

Dari Kota Kendari, Provinsi Sultra menuju Desa Langgapulu membutuhkan waktu 2 jam 15 menit dengan menggunakan mobil ataupun motor.

Kendaraan tersebut kemudian dititip di perumahan warga Desa Langgapulu.

Lalu untuk sampai di Desa Wisata Namu, pengunjung memerlukan waktu tempuh sekira 30 hingga 40 menit dari tempat penyebrangan.

7. Air Terjun Bembe

Air Terjun Bembe terletak di Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Provinsi Sultra.

Untuk menuju ke lokasi air terjun, rute yang dilalui cukup menantang.

Namun, semua akan terbayarkan saat sudah berada di air terjun.

Baca juga: Kenalkan Budaya Leluhur, Desa Wisata Liangkobori Muna Sulawesi Tenggara Bakal Gelar Festival Budaya

8. Air Terjun Wabalamba

Lalu ada, Air Terjun Wabalamba.

Lokasinya berada di Desa Lipumangau, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton, Provinsi Sultra.

9. Air Terjun Kandawu-ndawauna

Air Terjun Kandawu Ndawuna biasa juga disebut Air Terjun Kapuntori berada di Desa Waondo Wolio, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Untuk ke lokasi air terjun ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dari Kota Baubau, Sultra sekira 70 kilometer dengan waktu kurang lebih dua jam.

Sementara jarak tempuh dari Buton menuju ke kawasan air terjun sejauh tujuh kilometer, lima kilometer ditempuh dengan kendaraan, kemudian dua kilometer berjalan kaki.

Air Terjun Kandawu Ndawuna ini juga masih berada dalam kawasan Hutan Lindung Lambusango Buton, Provinsi Sultra.

10. Air Terjun Lamesou

Terakhir, ada Air Terjun Lamosou yang terletak di Desa Lametono, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sultra.

Baca juga: Mengenal Desa Wisata Kulati di Tomia Timur Wakatobi Sulawesi Tenggara, Ada Sepenggal Surga di Sana

11. Air Terjun Woe Bottoe

Air Terjun Woe Bottoe berada di Desa Lapasai-Pasi, Kecamatan Lambai, kabupaten Kolaka Utara, Sultra

12. Air Terjun Lasolo

Wisata ini berada di Kota Lama Kendari, tepatnya di Jl Lasolo, Sanua, Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Untuk dapat menikmati wisata alam permandian air terjun ini, pengunjung harus melewati lorong sempit untuk sampai di tempat parkir.

Sebelum melanjutkan perjalanan tracking melalui bebatuan di pinggir sungai kecil hingga sampai ke lokasi air terjun.

Dari gerbang masuk yang berada tak jauh di seberang Rumah Sakit Santa Ana ini.

Diperlukan waktu sekiranya kurang lebih 5 menit dengan kendaraan untuk sampai di tempat parkir yang berjarak kurang lebih 400 meter ini.

Namun untuk kendaraan roda 4 atau mobil, tidak bisa masuk sampai tempat parkir karena jalan masuk.

Hanya cukup untuk kendaraan roda dua, sehingga mobil hanya bisa memarkir di halaman rumah warga dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Sementara dari tempat parkir ke area air terjun, diperlukan waktu kurang lebih 10 menit untuk sampai di lokasi dengan berjalan kaki dan jarak tempuh sekiranya 100 meter.

13. Air Terjun Andawe

Air Terjun Andawe berada di Desa Matahori, Kecamatan Padangguni, Kabupaten Konawe.

Jika dari Kota Kendari perjalanan menuju lokasi air terjun kurang lebih 98 km dengan jarak tempuh kurang lebih tiga jam, bisa menggunakan roda dua atau empat.

Kemudian dari Unahaa, pengunjung dapat menuju ke arah Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.

Anda dapat menggunakan motor untuk sampai ke Air Terjun Andawe, biaya masuk ke lokasi ini adalah Rp5 ribu per kendaraan.

Namun, sebelum ke Air Terjun Andawe, perhatikan cuaca karena jalannya berbatu dan berlumpur serta terdapat sejumlah tanjakkan yang cukup terjal.

Untuk kendaraan roda empat belum dapat melintas, sehingga harus berjalan kaki kurang lebih dua kilometer.

14. Air Terjun Wowondiku

Air Terjun Wowondiku terletak di Desa Awila, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Jika dari ibu kota Sultra, Kota Kendari, ke Desa Awila jaraknya sekitar 97,1 kilometer dengan waktu tempuh tiga jam melalui Jalan Poros Kendari-Unaaha.

Untuk menuju ke Air Terjun Wowondiku, pengunjung harus berjalan kaki, kurang lebih sekitar empat sampai lima jam waktu yang akan dihabiskan selama dalam perjalanan.

15. Air Terjun Tikuarau

Air Terjun Tikuarau berada di Kelurahan Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka.

Air Terjun Tikuarau tepatnya terletak di Kawasan Taman Wisata Alam Kea-kea, Ulunggolaka, Kolaka, Sultra.

Anda membutuhkan waktu kurang lebih dua jam dengan jarak tempuh sekitar delapan kilometer berjalan kaki menelusuri hutan untuk sampai ke lokasi Air Terjun Tikuarau.

Sementara, waktu yang dibutuhkan dari ibu kota Kolaka untuk sampai ke Taman Wisata Alam Kea-Kea kurang lebih 30 menit.

Agar sampai ke Taman Wisata Alam Kea-Kea, Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Ketika memasuki kawasan yang berada dalam pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sultra ini, Anda akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp5 ribu per orang.

16. Air Terjun Matapila

Air Terjun Matapila berada di Desa Matapila, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konut, tersebut menjadi salah satu dari sekian banyak tempat wisata di daerah ini.

Tempat wisata air terjun itu dikabarkan pertama kali ditemukan oleh para pekerja kuli panggul rotan di dalam hutan belantara desa.

Hingga kini destinasi wisata tersebut mulai dikunjungi masyarakat sekitar maupun wisatawan dari luar daerah.

Meski untuk sampai ke Air Terjun Matapila, pengunjung akan menghadapi jalur perjalanan cukup ekstrem.

Untuk sampai di air terjun tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 40-50 menit perjalanan ‘membelah’ hutan belantara.

Tetapi, ekstremnya jalur perjalanan menuju air terjun Desa Matapila itu akan terbayar jika pengunjung telah sampai di tempat tujuan.

Keidahan air jatuh dan keasrian alam sekitarnya membuat rasa lelah perjalanan ekstrem tersebut hilang seketika.

Itulah sederet destinasi wisata air terjun yang ada di Sultra yang dapat disebutkan dalam artikel ini.

Tentu masih ada wisata air terjun lainnya yang tersebar di 17 kabupaten kota di Sultra.(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved