Berita Baubu

588 Oknum ASN Baubau Sulawesi Tenggara Diduga Pakai Lokasi GPS Palsu, Begini Respons Pj Wali Kota

Sebanyak 588 oknum ASN di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara diduga menggunakan lokasi GPS palsu untuk absensi kehadiran pada aplikasi Simalape.

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Sebanyak 588 oknum ASN di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara diduga menggunakan lokasi GPS palsu untuk absensi kehadiran pada aplikasi Simalape. Dilansir dari website Pemerintah Kota Baubau, penggunaan GPS palsu ini paling banyak terjadi di RSUD yakni enam persen kemudian disusul PDAM Kota Baubau lima persen. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Sebanyak 588 oknum ASN di Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara diduga menggunakan lokasi GPS palsu untuk absensi kehadiran pada aplikasi Simalape.

Dilansir dari website Pemerintah Kota Baubau, penggunaan GPS palsu ini paling banyak terjadi di RSUD yakni enam persen kemudian disusul PDAM Kota Baubau lima persen.

Ke-588 oknum ASN menggunakan GPS palsu berdasarkan pantauan sepanjang Juni 2024.

Dirincikan sebanyak 11 instansi terdapat empat persen oknum ASN yang menggunakan fake GPS yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olahraga.

Dinas PUPR, Dinas Koperasi, Bappeda, BPBD, BKPSDM, Sekretariat DPRD, Satpol PP, Perkim, dan Disdagin Kota Baubau.

Baca juga: Pemprov Sulawesi Tenggara Raih Kategori Baik Penerapan Sistem Merit Manajemen ASN dari KASN

Disusul sebanyak delapan instansi berada pada angka tiga persen yakni Damkar Kota Baubau, Dinas Lingkungan Hidup, BPKAD, Balitbangda.

Kesbangpol, Dinas Kesehatan, Inspektorat, Dinas Sosial, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, dan Dinas Perhubungan Kota Baubau.

Lalu, empat instansi sebesar dua persen, dan dua instansi lainnya satu persen.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, H Andi Hamzah Machmud mengatakan data yang dirilis tersebut berdasarkan olahan data yang ditampilkan oleh sistem Simalape.

"Meskipun begitu, kelemahan sistem kami belum dapat mendeteksi siapa oknum yang melakukannya. Namun untuk mengetahui terjadinya penggunaan lokasi paslu masih dapat dilakukan," ungkapnya, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Daftar 12 ASN Penerima Penghargaan Satyalencana Karya Satya saat HUT Sulawesi Tenggara ke 60 Tahun

Kata dia, pendeteksian ini sebagai tanda peningkatan performa dari aplikasi absensi tersebut.

"Hari ini pula dengan adanya kelemahan pada aplikasi tentu kami akan berbenah serta menghilangkan celah-celah yang dapat digunakan oleh oknum ASN dalam melakukan absensi," imbuhnya.

Ia menjelaskan setelahnya tidak akan ada lagi oknum ASN yang dapat gunakan lokasi GPS palsu, karena pihaknya mengupayakan memblokir aplikasi lokasi palsu yang dipakai oleh oknum.

"Kami masih berupaya mengidentifikasi oknum sebab persoalan ini merupakan hal yang tentu akan kami pertanggungjawabkan juga ke depannya, mudah-mudahan aplikasi kami dapat menemukan hal tersebut," tegasnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Baubau , Muhammad  Rasman Manafi enggan memberi komentar mengenai hal tersebut saat hendak ditemui setelah melantik pejabat di Aula Palagimata Kota Baubau, Kamis (4/7/2024).

Baca juga: Perbaiki Birokrasi di Sulawesi Tenggara, Pj Gubernur Sultra Rombak Sistem dan Mekanisme Kerja ASN

Untuk diketahui, aplikasi Simalape mulai digunakan sejak Januari 2024 yang penggunaannya sekira selama enam bulan oleh ASN di Kota Baubau. (*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved