Traveling ke Wakatobi, Bule YouTuber Galang Dana Bantu Suku Bajo Perbaiki Jembatan Rusak dan Masjid

Berikut ini cerita Kristian Hansen seorang bule asal Denmark yang juga merupakan YouTuber jalan-jalan ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Instagram @thekristianhansen
Berikut ini cerita Kristian Hansen seorang bule asal Denmark yang juga merupakan YouTuber jalan-jalan ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). Perjalanannya tersebut dengan niat hati untuk traveling dalam misi menjajal Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Di Sulawesi Tenggara, Kristian Hansen sudah menyambangi sejumlah wilayah salah satunya Kendari, Baubau dan Buton. Saat ini, giliran Kabupaten Wakatobi, yang merupakan satu diantara 10 top destinasi di Indonesia. 

Sehingga, untuk menghubungkan antar rumah, mereka menggunakan jembatan kayu agar memudahkan perjalanan.

Sayangnya, kondisi jembatan rusak membuat para pelancong yang bertandang sering terjatuh ke laut.

Bahkan, anak-anak setempat pernah terluka akibat jatuh dari jembatan rusak tersebut.

"Anak-anak terkadang membutuhkan jahitan ketika terjatuh, karena paku yang berkarat. Semua nenek terus mengucapkan “hati hati jalan rusak” tanpa ada harapan dalam suaranya, seperti sudah lama sekali," jelasnya.

Selain itu, untuk beribadah hanya ada sebuah masjid kecil yang diungkapkan Kristian tak bisa menampung semua masyarakat di sana.

"Sedangkan, ada lebih dari 1.000 warga tinggal di sini. Jadi tidak bisa menampung semuanya," tuturnya.

Warga pun sempat bercerita kepada Kristian bahwa sempat melakukan perbaikan dan membangun masjid tapi kehabisan uang.

Olehnya itu, Kristian Hansen terpikir untuk membantu warga setempat dengan platform yang dimilikinya.

Ia memiliki akun Instagram dengan jumlah 202 ribu pengikut.

Kristian menuliskan pada akun Instagram miliknya @thekristianhansen pada 4 Mei 2024 untuk menggalang donasi demi memperbaiki jembatan rusak serta masjid di Bajo Village Desa Sampela, Kaledupa.

"Mereka benar-benar membutuhkan bantuan, karena beberapa jembatan kayu yang menghubungkan antar rumah mereka rusak. Mereka juga memiliki sebuah masjid yang tidak bisa menampung semua untuk salat," tulisnya.

Baca juga: Regenerasi Suku Bajau ‘Penjaga Laut’ Wakatobi Sulawesi Tenggara Jaga Keberlanjutan Hidup dan Budaya

Selama ini, Kristian Hansen tak pernah melakukan galang donasi dalam perjalanannya.

Namun karena merasa perlu ada gerakan ekstra untuk membantu warga Desa Sampela, ia pun mengajak para followersnya turut bergerak memberikan perubahan besar untuk kehidupan orang banyak.

Tak disangka dalam waktu kurang dari 24 jam, Kristian Hansen mengumpulkan hingga lebih dari Rp 50 juta.

"Ide pertama saya hanya menghabiskan 10jt uang pribadi saya. Karena aku harus melakukan sesuatu. Tapi kemudian saya berpikir mungkin lebih banyak orang akan tertarik untuk membantu dan saya benar. Sekarang kami telah mengumpulkan hampir Rp 55 juta hanya dalam waktu 24 jam. Semua uang berasal dari orang pribadi," jelasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved