Traveling ke Wakatobi, Bule YouTuber Galang Dana Bantu Suku Bajo Perbaiki Jembatan Rusak dan Masjid
Berikut ini cerita Kristian Hansen seorang bule asal Denmark yang juga merupakan YouTuber jalan-jalan ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini cerita Kristian Hansen seorang bule asal Denmark yang juga merupakan YouTuber jalan-jalan ke Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Perjalanannya tersebut dengan niat hati untuk traveling dalam misi menjajal Indonesia dari Sabang sampai Marauke.
Di Sulawesi Tenggara, Kristian Hansen sudah menyambangi sejumlah wilayah salah satunya Kendari, Baubau dan Buton.
Saat ini, giliran Kabupaten Wakatobi, yang merupakan satu diantara 10 top destinasi di Indonesia.
Ia tak hanya ingin mengeksplor potensi wisata masyarakat setempat, namun turut mempelajari kearifan lokal serta budaya dan cara hidup.
Saat tiba di Wakatobi, pintu hati Kristian Hansen terketuk saat menyaksikan fasilitas penyeberangan atau jembatan yang menghubungkan rumah para warga Suku Bajau atau Bajo sudah rusak.
Kristian Hansen lantas menggalang donasi menggunakan platform media sosial untuk memperbaiki fasilitas warga tersebut.
Baca juga: Pemuda Asal Wakatobi Sulawesi Tenggara Juara Tinju Ajang Ring Byon Combat di Jakarta Kelas 57 Kg
Diwawancarai TribunnewsSultra.com, Senin (6/5/2024) Kristian Hansen menceritakan awal mula dirinya menuju Desa Sampela, Pulau Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Desa Sampela adalah salah satu wilayah perairan yang dihuni oleh mayoritas Suku Bajo di Kaledupa.
Sejak Sabtu (4/6/2024) ia berangkat menggunakan kapal laut dari Buton menuju Pulau Wangiwangi, ibu kota Wakatobi.
Lalu melanjutkan perjalanan hingga ke Kaledupa, dan sampai di Desa Sampela pada malam hari.
"Saya kesini Sabtu malam tanggal 4 dari Pulau Buton. Segera setelah tiba, saya berjalan-jalan kecil di sekitar desa (Sampela)" tuturnya melalui pesan WhatsApp.
Ia pun memperhatikan sejumlah jembatan penyeberangan antar rumah warga yang dalam kondisi buruk.
Untuk diketahui, di Desa Sampela rumah warga terbuat dari kayu dan berdiri di atas laut.
Mayoritas masyarakat Suku Bajo memang hidup di atas perairan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.