Detik-detik Pembunuhan Casis Bintara TNI Ternyata Direncanakan Serda A, Terungkap Motif Sebenarnya

Perlahan namun pasti, detik-detik pembunuhan mantan calon siswa (casis) Bintara TNI AL asal Nias, Sumatra Utara, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21).

Kolase TribunnewsSultra.com
Perlahan namun pasti, detik-detik pembunuhan mantan calon siswa (casis) Bintara TNI AL asal Nias, Sumatra Utara, Iwan Sutrisman Telambanua (21). Ia dibunuh oleh seorang anggota anggota Polisi Militer Pangkalan TNI AL (lanal) Nias, Serda Adan Aryan Marsal dan seorang warga sipil bernama Muhammad Alvian Andrian. Kematian tragis dari Iwan ini baru diketahui keluarga setelah satu tahun lebih lamanya. Bahkan rekaman video viral keluarga Iwan menangis histeris saat tahu kabar tersebut beredar di media sosial. 

"Kemudian Adan memelintir kepala korban dan Alvin menusuk korban dengan pisau dari arah depan," jelas Purwanto.

Kisah viral di media sosial, seorang pemuda bernama Iwan Telambanua menjadi korban pembunuhan seorang oknum TNI.

Niat hati ingin membanggakan keluarga dengan jadi tentara, justru nyawa Iwan Telambanua melayang.

Peristiwa yang terjadi di Sumatera Barat itupun viral di media sosial.

Iwan Telambanua dilaporkan meninggal dunia setelah nyaris satu tahun lebih menghilang.
Kisah viral di media sosial, seorang pemuda bernama Iwan Telambanua menjadi korban pembunuhan seorang oknum TNI. Niat hati ingin membanggakan keluarga dengan jadi tentara, justru nyawa Iwan Telambanua melayang. Peristiwa yang terjadi di Sumatera Barat itupun viral di media sosial. Iwan Telambanua dilaporkan meninggal dunia setelah nyaris satu tahun lebih menghilang. (Kolase TribunnewsSultra.com)

Setelah dibunuh, jenazah korban dibuang tak jauh dari tempat kejadian.

Sementara pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh korban dibuang di sebuah sungai di Padang.

Purwanto menambahkan, Serda Adan dan Alvin pernah mengenyam pendidikan di sekolah yang sama.

"Adan sepupu Thoriq, Thoriq yang mengenalkan Adan dengan Alvin. Adan kakak kelas mereka berdua," tambahnya.

Alvin ikut terlibat dalam pembunuhan tersebut karena diiming-imingi uang Rp 30 juta oleh Serda Adan.

"Adan juga menyebut ke Alvin bahwa Iwan adalah orang yang bermasalah di kesatuan angkatan laut dan dia mengaku diperintahkan oleh komandannya," tands Purwanto.

Sebagai informasi, kasus pembunuhan ini terungkap setelah keluarga Iwan melapor ke Lanal Nias karena korban tak kunjung bisa dihubungi.

Pada 16 Desember 2022, korban dibawa oleh Serda Adan yang mengaku bisa meluluskan korban masuk Bintara TNI AL di Padang dengan membayar Rp 200 juta.

Diketahui, Iwan sempat gagal tes Bintara AL.

Keluarga Iwan lantas menghubungi Adan agar Iwan bisa lulus Bintara TNI AL.

Selama 1,5 tahun, Serda Adan menutupi kasus pembunuhan yang dilakukannya terhadap Iwan.

Kepada keluarga korban, Serda Adan menyebut Iwan sedang dalam pendidikan dan tidak bisa berkomunikasi.

Serda Adan juga kerap meminta sejumlah uang yang jika ditotal nilainya mencapai lebih dari Rp 240 juta.

Tak hanya dalam bentuk uang, Serda Adan juga pernah meminta untuk dibelikan burung ke keluarga Iwan.

Lambat laun, keluarga Iwan merasa curiga dan melaporkan kasus ini ke Lanal Nias.

Serda Adan diperiksa dan mengakui telah menghabisi nyawa Iwan pada 24 Desember 2022.(*)

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPadang.com/Wahyu Bahar, Kompas.com/Perdana Putra)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved