Video Viral di Kendari

Kronologi Swalayan di Kendari Sulawesi Tenggara Viral Didemo hingga Disegel Massa Aksi

Inilah kronologi swalayan di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) viral didemo hingga disegel massa aksi.

Penulis: Samsul | Editor: Sitti Nurmalasari
handover
Inilah kronologi swalayan di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) viral didemo hingga disegel massa aksi. Sejumlah massa aksi yang tergabung dari beberapa organisasi masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan swalayan tersebut, Kamis (14/3/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah kronologi swalayan di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) viral didemo hingga disegel massa aksi.

Kejadian ini buntut dari kasus susu kedaluwarsa atau expired yang diduga dijual swalayan tersebut.

Sejumlah massa aksi yang tergabung dari beberapa organisasi masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan swalayan tersebut, Kamis (14/3/2024).

Mereka menuntut transparansi dari pihak swalayan soal dugaan kasus susu kedaluwarsa.

Seperti diketahui kasus susu kedaluwarsa tersebut, viral pada 2 Juli 2022 lalu.

Baca juga: Keluhan Warga Korban Banjir di Sodohoa Kendari Sulawesi Tenggara Penyakit Kulit hingga ISPA

Mereka menyuarakan keprihatinan hingga mengancam akan mendesak aparat penegak hukum untuk membuka kembali kasus susu kedaluwarsa tersebut.

Massa aksi menuntut pemilik swalayan bertemu untuk berdiskusi.

Selain itu, mereka bahkan berusaha untuk menerobos masuk ke dalam swalayan tersebut.

Usai beberapa jam menunggu, massa aksi berhenti saat pengacara swalayan, Sulaiman, akhirnya menerima mereka.

Sulaiman mengatakan secara hukum, masalah tersebut telah selesai dan tidak ada bukti yang menunjukkan kesalahan kliennya.

Baca juga: Video Viral Swalayan di Kendari Sulawesi Tenggara Disegel Massa, Pintu Dicoret hingga Dijaga Polisi

"Ini harus ada putusan pengadilan," katanya.

Sementara itu, salah seorang dari pengunjuk rasa, Hasanudin membantah pernyataan pengacara tersebut.

Ia menjelaskan ada dugaan konkret soal susu kedaluwarsa yang tertulis dalam data.

"Kami menduga ada konspirasi di dalamnya, kenapa bisa di-SP3-kan," jelasnya.

Ia bahkan meminta izin untuk memasang tenda di lokasi tersebut, jika tidak ada solusi yang diberikan.

Baca juga: Viral Sepasang Suami Istri Terekam CCTV Curi Mukena di Unaaha Konawe Sulawesi Tenggara

Sampai malam hari ini, masalah antara pihak swalayan dan massa aksi masih belum menemui titik terang. (*)

(TribunnewsSultra.com/Samsul)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved