Berita Baubau

Perpustakaan Daerah Kota Baubau Mirip Kampurui Bakal Diresmikan Maret 2024, Ini Sederet Fasilitasnya

Bangunan Perpustakaan Umum Daerah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dibangun menyerupai kampurui.

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)
Gedung Perpustakaan Umum Daerah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dibangun menyerupai Kampurui. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Bangunan Perpustakaan Umum Daerah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dibangun menyerupai kampurui.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Baubau, Ibnu Wahid mengatakan bentuk bangunan berkearifan lokal ini berdasarkan instruksi dari Perpustakaan Nasional terkait bangunan perpustakaan yang harus mencirikan daerah sendiri.

Pemilihan kampurui (ikat kepala tradisional khas Buton) dapat dilambangkan sebagai ide dan pemikiran, yang merepresentasikan gedung perpustakaan.

"Ini ide dari Wali Kota sebelumnya, bapak Monianse, menurutnya kampurui sebagai ikat kepala yang berarti sebagai tempat ide dan pemikiran," ungkapnya, Jumat (2/2/2024).

Gedung perpustakaan yang mulai dibangun awal 2023 lalu itu sudah selesai sejak Desember 2023.

Mengenai pembangunan gedung perpustakaan pihaknya mengaku menerima alokasi anggaran atau

Menggunakan dana alokasi khusus dari Perpustakaan Nasional kurang lebih Rp10 miliyar.

Baca juga: Naskah Kuno Kesultanan Buton Bakal Disediakan di Perpustakaan Umum Daerah Baubau Sulawesi Tenggara

Di mana pihaknya menerima kontrak barang dan jasa kurang lebih senilai Rp9,8 milyar, termasuk Rp500 juta untuk interior di dalamnya.

Perpustakaan yang terletak di jalan Sultan Dayanu Ikhsanudin, Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau ini akan diresmikan Maret 2024 mendatang.

"Sebab masih terdapat beberapa proses seperti pemindahan buku-buku," jelasnya.

Bangunan yang berdiri di atas lahan satu hektar tersebut memiliki tiga lantai dengan sederet fasilitas.

Nantinya akan digunakan sebagai ruang baca serta terdapat arena seni untuk pertujukan.

Lantai tiga bangunan tersebut akan dibuat rooftop untuk digunakan UMKM.

"Perpustakaan tersebut ditransformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, jadi di dalamnya juga terdapat studio hingga auditorium mini. Kami juga menyediakan untuk kegiatan seminar serta diskusi," bebernya.

Baca juga: 5 Tips Dinas Perpustakaan Sultra Ciptakan Suasana Menarik Agar Anak-anak Tertarik Membaca

Selain itu, setelah 8 bulan proses pembangunan, gedung perpustakaan tersebut akan dilengkapi layanan free wifi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved