Fakta Kasus Viral Satu Keluarga Tewas di Malang, Identifikasi Labfor Polda Jatim Jawab Teka Teki

Fakta kasus viral satu keluarga tewas di Malang, Jawa Timur (Jatim). Terungkap hasil identifikasi dari hasil laboratorium forensik Polda Jatim.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini fakta kasus viral satu keluarga tewas di Malang, Jawa Timur (Jatim). Terungkap hasil identifikasi dari hasil laboratorium forensik (Labfor) Polda Jatim. Hal ini menjawab teka-teki yang selama ini berseliweran. Pasalnya, masih menjadi rahasia satu keluarga tewas di Malang terkait penyebab kematian. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini fakta kasus viral satu keluarga tewas di Malang, Jawa Timur (Jatim).

Terungkap hasil identifikasi dari hasil laboratorium forensik (Labfor) Polda Jatim.

Hal ini menjawab teka-teki yang selama ini berseliweran.

Pasalnya, masih menjadi rahasia satu keluarga tewas di Malang terkait penyebab kematian.

Seperti diketahui, kasus kematian satu keluarga di Malang viral di media sosial.

Kasus itu pertama kali mencuat pada 12 Desember 2023.

Di mana, seorang tetangga menemukan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak perempuan yang masih SMP tewas.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Viral Personel Band di Surabaya Tewas Minum Miras, Jenis Minuman Diracik Bartender

Namun, di dalam rumah tersebut masih ada saudara kembar dari korban yakni anak perempuan yang masih hidup.

Polda Jatim mencoba mengungkap teka-teki dari peristiwa naas tersebut.

Dan setelah melakukan proses identifikasi dari Labfor Polda Jatim, ditemukan berbagai fakta.

Berdasarkan hasil Labfor Polda Jatim ketiganya tewas karena meminum obat nyamuk.

Dilansir dari Tribunnews.com, Kasatreksrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat menyatakan sampel darah ketiga korban telah diteliti tim Labfor Polda Jatim.

"Bahwa dari sempel darah yang berceceran, kemudian darah yang menempel di pisau kemudian di gelas itu memiliki DNA yang dinyatakan identik dengan identitas DNA adalah almarhum bapak W," kata Gandha, kemarin Selasa (9/1/2023).

Ia pun menyimpulkan jika kasus kematian satu keluarga di Malang itu adalah akhir hidup.

Di mana, satu keluarga telah meminum cairan obat nyamuk.

Tragisnya, dimulai dari satu orang, yakni W (44).

W meminumkan cairan obat nyamuk ke istrinya S (40) sekaligus anaknya R (13).

"Sudah jelas bahwa yang meminumkan, memengang gelas terakhir adalah bapak W dan kemudian identik dengan kandungan transfluntrin di dalam hasil pengujian, Jadi, tidak ada campur tangan almarhum R maupun S," bebernya.

Selanjutnya, fakta baru yang terungkap bahwa di tempat kejadian perkara (TKP) terutama di tempat sampah juga ditemukan bekas bungkus teh kotak.

Gandha pun berpendapat, ada kemungkinan cairan obat nyamuk itu dicampur dengan teh untuk menghilangkan rasa.

"Kami berpendapat mungkin pada saat menuangkan cairan tersebut itu dicampur dengan teh kotak untuk menghilangkan rasa sepat atau rasa pait, dan untuk menghilangkan aroma sedikit. Mungkin ada tipu daya sehingga W ini meminumkan kepada saudari S dan R," terangnya.

Setelah meminumkan obat nyamuk ke istri dan anaknya, W lantas menenggak cairan tersebut di akhir.

Namun, dalam hal ini, ia mengatakan bahwa tidak ada unsur paksaan atau kekerasaan yang dilakukan oleh W.

Baca juga: Kasus Viral Alfamart Vs Emak-emak Pencuri Cokelat Berujung Damai, Suami Akui Pelaku Punya Kelainan

Karena, berdasarkan hasil tidak terdapat bekas cakaran maupun lebam pada tubuh S dan R.

Seperti diberitakan, satu keluarga yang terdiri ayah, ibu, dan anak mengakhiri hidup dalam kamarnya, Selasa (12/12/2023).

Ibu dan anak meninggal dengan cara meminum cairan obat nyamuk. Sedangkan ayahnya menyayat pergelangan tangan kiri hingga urat nadinya putus.

Diduga, tindakan itu dilakukan karena terlilit utang. Namun, belum diketahui berapa banyaknya utang yang ditanggung oleh keluarga tersebut.

"Belum diketahui, berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan kemudian hasil olah TKP hari ini masih dominan mengarah ke kewajiban keuangan," pungkas Gandha.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)(Tribunnews.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved