Berita Sulawesi Tenggara

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Bahteramas Selama Pekan Pertama 2024, Dari Berbagai Daerah di Sultra

Sebanyak 15 pasien positif demam berdarah dangue atau DBD dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari Sulawesi Tenggara dalam sepekan

|
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Amelda Devi Indriyani
(Tribunnewssultra/Sugi Hartono)
Sebanyak 15 pasien positif demam berdarah dangue atau DBD dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam sepekan terakhir. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 15 pasien positif demam berdarah dangue atau DBD dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam sepekan terakhir.

Direktur RSUD Bahteramas Sultra, dr Hasmudin mengatakan pasien positif DBD ini mulai dirawat di rumah sakit sejak awal Tahun Baru 2024 atau 1 Januari.

"Dari tanggal 1 sampai tanggal 7 (Januari) itu yang positif DBD dan dirawat ada 15 orang," ujar direktur dr Hasmudin, Senin (8/1/2024).

Ia menyebut 15 pasien DBD ini berasal dari beberapa daerah di Sultra.

"Bulan Januari 2024 Sampai tgl 7 Januari totalnya ada 15 Kasus, Baruga 3, Ranomeeto 3, Konda 1, sisanya tersebar di Kota Kendari 8 kasus," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra) kewalahan menangani pasien gejala Demam Berdarah Dengue atau DBD.

Baca juga: RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Kewalahan Tangani Pasien DBD, Ruang Perawatan Penuh

Bahkan, beberapa ruang perawatan penuh karena melonjaknya pasien DBD yang masuk di rumah sakit tersebut.

Direktur RSUD Bahteramas Sultra, dr Hasmuddin yang dikonfirmasi membenarkan pasien DBD di rumah sakit yang dipimpinnya meningkat.

"Pekan ini memang pasien DBD yang masuk di RSUD Bahteramas itu cukup banyak, terjadi lonjakan," tuturnya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Senin (8/1/2024).

Kata dr Hasmuddin, dalam sepekan belakangan pasti ada pasien yang masuk dengan gejala DBD.

"Hampir tiap hari ada beberapa orang yang masuk, gejalanya DBD," sambungnya.

Ia mengatakan karena banyaknya pasien DBD yang masuk, pihaknya sempat kewalahan karena beberapa ruang perawatan penuh

"Tentunya bukan cuma pasien DBD, ada pasien lain juga, tapi mayoritas yang dirawat itu pasien DBD," tuturnya.

(*)

(Tribunnewssultra/Sugi Hartono)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved