Sejarah Hari Juang Kartika TNI AD, Kenang Pertempuran Ambarawa Antara Tentara Indonesia dan Inggris

Berikut ini sejarah hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat atau AD. Momentum pertempuran tentara Indonesia dan Inggris di Ambarawa.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini sejarah hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat atau AD. Di mana, momentum tersebut menjadi sebuah kenangan pertempuran Ambarawa antara tentara Indonesia dan Inggris. Hari Juang Kartika TNI AD biasanya diperingati pada 15 Desember. Pada tanggal tersebut, TNI akan menggelar peringatan sebagai bentuk mengenang sejarah. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini sejarah Hari Juang Kartika TNI Angkatan Darat atau AD.

Di mana, momentum tersebut menjadi sebuah kenangan pertempuran Ambarawa antara tentara Indonesia dan Inggris.

Hari Juang Kartika TNI AD biasanya diperingati pada 15 Desember.

Pada tanggal tersebut, TNI akan menggelar peringatan sebagai bentuk mengenang sejarah.

Seperti diketahui, Indonesia tak akan pernah lepas dalam perjalanan bangsa.

Bagaimana, pada masa lampau, para tentara Indonesia pun turut berjuang.

Salah satu momentum yang tak hilang dalam ingatan adalah Hari Juang Kartika TNI AD.

Baca juga: Karya Bakti TNI 2023 Kodim 1417 Kendari Tanam 2000 Pohon, 500 Bibit di Kolam Retensi Boulevard

Untuk kembali mengenang perjuangan tentara Indonesia melawan Inggris di Ambarawa, simak runutan sejarahnya.

Dilansir dari Tribunnews.com, peringatan Hari Juang Kartika AD adalah sebuah peristiwa tercatat dalam sejarah.

Momentum perjalanan panjang sebuah bangsa Indonesia tak terlepas dari peristiwa tersebut.

Di mana, tentara Indonesia berusaha mengalahkan pasukan Inggris.

Sampai pada akhirnya Hari Juang Kartika AD menjadi hari nasional.

Sebelumnya, peringatan tersebut diberi nama Hari Infanteri.

Namun, berjalannya waktu diubah.

Lantas seperti apa sejarah Hari Juang Kartika TNI AD ?

Sejarah Hari Juang Kartika TNI AD

Kala itu, Pertempuran Ambarawa di Semarang, Jawa Tengah, ikut berperan dalam menghadang kekuatan sekutu dan Belanda di Indonesia.

Pertempuran Ambarawa terjadi karena pihak sekutu tidak mampu menghargai kemerdekaan Indonesia.

Pada 20 Oktober 1945, tentara sekutu yang harusnya mengurus tawanan perang di penjara Ambarawa dan Magelang justru memboncengi NICA, otoritas sipil yang mempersenjatai tawanan tersebut.

Hal itu menyulut kebencian serta perasaan tidak senang pribumi sehingga pecah insiden antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan tentara sekutu pada 26 Oktober 1945, dikutip dari kemdikbud.go.id.

Pertempuran itu menewaskan Kolonel Isdiman yang kemudian digantikan oleh Jenderal Soedirman.

Baca juga: Hari Vegan Sedunia 2023, Berikut 5 Makanan Khas Indonesia Untuk Veganisme, Sejarah Hingga Manfaat

Sekutu melancarkan aksinya mengancam Ambarawa karena daerah tersebut sangat strategis untuk mencapai Surakarta, Magelang, dan Yogyakarta (yang saat itu jadi tempat kedudukan Markas tertinggi TKR).

Tewasnya Kolonel Isdiman ini pun mendorong rakyat dan TKR gencar melakukan serangan balik.

Tentara Sekutu Mundur

Perlawanan terus terjadi, dipimpin oleh Jenderal Soedirman, akibatnya membuat tentara sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang, dilansir Wikipedia.

Walaupun diadang dengan seluruh kekuatan persenjataan modern serta kemampuan taktik dan strategi sekutu, para pejuang RI tak pernah gentar sedikit pun.

Serangan pembebasan Ambarawa yang berlangsung selama empat hari empat malam dilancarkan dengan penuh semangat pantang mundur, tanggal 12 Desember hingga 15 Desember 1945.

Riwayat pertempuran hebat pasukan TKR yang solid bersama rakyat mengukuhkan peristiwa tersebut dalam pasukan tempur darat utama di TNI Angkatan Darat.

Resistensi pasukan tersebut diabadikan ke dalam salah satu bagian pagar bangsa di Indonesia.

Peringatan Tahun 2023

Melalui TNI, maka setiap 15 Desember selalu diperingati sebagai Hari Juang Kartika atau Hari Infanteri yang menggambarkan kekuatan Indonesia.

Kodam I/Bukit Barisan memperingati Hari Juang Kartika TNI AD dengan mendonorkan darah sebanya 1.000 kantong untuk membantu pemenuhan stok pada Palang Merah Indonesia (PMI).

Target 1.000 kantong darah itu direalisasikan pada kegiatan bakti sosial peringatan Hari Juang ke-78 TNI AD Tahun 2023 yang salah satunya,digelar di Balai Prajurit Makodam Bukit Barisan, Selasa (12/12/2023), dilansir tniad.mil.id.

Dalam peringatan hari nasional itu, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan mengatakan soal rangkaian acara untuk memeriahkan.

Termasuk pada Rabu (13/12/2023), digelar juga bakti sosial pemberian santunan kepada veteran, warakawuri dan anak yatim.

Baca juga: Hari Vegan Sedunia 2023, Berikut 5 Makanan Khas Indonesia Untuk Veganisme, Sejarah Hingga Manfaat

Kemudian para Kamis (14/12/2023), digelar karya bakti penanaman pohon, pembersihan pasar dan saluran drainase, serta doa bersama.

Puncak peringatan Hari Juang ke-78 TNI AD Tahun 2023 digelar pada Jumat (15/12/2023), dengan kegiatan upacara.

“Seluruh rangkaian kegiatan menyambut Hari Juang TNI AD ini akan dilaksanakan di seluruh satuan jajaran Kodam I/BB. Khusus donor darah, Makodam sendiri menargetkan sebanyak 500 kantong,” jelas Mayjen TNI Hasan.

(*)

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved