Bakal Bertemu Jokowi, Bos TikTok Bahas Soal Izin Keranjang Kuning, Menkop-UKM: Indonesia Sih Terbuka
Kabar terbaru soal perkembangan TikTok Shop yang sebelumnya dihapuskan. Kini Bos TikTok mencoba berbagai cara untuk bisa melobi pemerintahan Indonesia
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Dilansir dari Tribunnews.com, sebelum rencana itu, Tiktok lewat Tiktok Shop telah ditentang oleh berbagai kalangan.
Kehadirannya mendapat penolakan dari pelaku UMKM, kalangan industri sampai, ekonom hingga pemerintah yang menyuarakan keberatannya akan unit bisnis milik Bytedance tersebut.
Tiktok Shop hadir di Indonesia disebut mengancam pelaku usaha karena sistem algoritmanya menguntungkan segelintir pelaku usaha besar, dugaan predatory pricing hingga kekhawatiran mereka memproduksi sendiri barang dagangannya bersalin dengan merek lain.
Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM), Teten Masduki mengatakan, pertemuan tersebut kemungkinan membahas soal bisnis baru yang akan dijalankan TikTok di Indonesia.
"Saya sudah dengar memang CEO TikTok sudah mengajukan ketemu dengan Presiden, jadi ya Indonesia sih terbuka dengan investasi asing, termasuk e-commerce," kata Teten saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Teten menjelaskan Jokowi memintanya menerima Chew saat bertandang ke Indonesia.
Baca juga: TikTok Shop Tak Akan Dilarang di Indonesia, Pemerintah Punya Cara Lain Buat Aturan Dagang Online
Hanya dirinya yang diminta untuk menemui bos TikTok itu dan tidak ada menteri lain.
Presiden Jokowi Menaruh Perhatian Serius Soal Tiktok Shop, Terlanjur Kecewa?
Presiden Jokowi sendiri menaruh perhatian serius soal Tiktok Shop.
Lebih dari dua kali pernyataan resmi disampaikan ke media mengenai curhatan UMKM yang sampai ke telinga ke Kepala Negara.
Tiktok Shop disebut membuat produksi di usaha mikro dan pasar anjlok.
"Mestinya ini kan dia itu media sosial, bukan ekonomi media. Itu yang baru akan diselesaikan untuk diatur," kata Jokowi dalam keterangan pers saat meninjau penanganan Inpres Jalan Daerah, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Sabtu (23/9).
Sedangkan pada 3 Oktober lalu, Jokowi menyampaikan "Harusnya tiap teknologi muncul, regulasi disiapkan oleh birokrasi kita," ungkap Jokowi dalam sambutannya di Rakornas Korpri 2023.

"Kalau nggak siap, yang kena nanti seperti yang baru saja kejadian, TikTok Shop. Bisa mengenai UMKM kita, bisa kena pasar tradisional kita," sambung Jokowi.
Presiden Joko Widodo sempat kaget setelah mengetahui adanya satu aplikasi yang berhasil memancing 123 juta orang dalam hitungan bulan karena ada pembelian yang sangat masif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.